Panduan Animasi Kitab Suci Bersama Orang Muda Katolik (OMK) - Nerapost
Oleh: Admin Nerapost.eu.org
1.
Lagu
Pembuka
2.
Sapaan
Pengantar
Saudara/I yang terkasih.
Pada kesempatan ini kita berkumpul di tempat ini untuk merenungkan kuasa Tuhan yang luar biasa. Dalam perikop Lukas 7:11-17 menggambarkan momen luar biasa ketika Yesus menunjukkan belas kasih dan kuasa-Nya dengan membangkitkan anak muda di kota Nain. Peristiwa ini tidak hanya menunjukkan kuasa ilahi atas kematian, tetapi juga hati Yesus yang penuh kasih terhadap penderitaan manusia. Ketika Yesus melihat ibu yang kehilangan anak tunggalnya, Ia tergerak oleh belas kasihan yang mendalam. Ia tidak hanya melihat kesedihan wanita itu, tapi Ia juga bertindak, menghampiri, menyentuh, dan menghidupkan kembali. Melalui kisah ini, kita diingatkan bahwa Tuhan peduli dan hadir dalam setiap duka dan kesulitan hidup kita. Pada kesempatan ini, kita diajak untuk merenungkan bagaimana kasih dan kuasa Tuhan bekerja dalam hidup kita, serta bagaimana kita pun dipanggil untuk menjadi pembawa pengharapan dan penghiburan bagi sesama di tengah dunia yang penuh tantangan ini. (Supaya bisa masuk ke doa pembuka, perlu menjelaskan juga kematian bukan hanya soal fisik tetapi kematian perilaku dan perasaan yang membuat pribadi kehilangan harapan)
3.
Doa
Pembuka
Tuhan Yesus yang baik, Terima kasih karena Engkau sudah mengumpulkan kami hari ini. Kami mau belajar tentang kasih dan kuasa-Mu dari cerita dalam Injil, tentang saat Engkau menghibur seorang ibu yang sedang sedih karena anaknya meninggal. Kami percaya, Tuhan, bahwa Engkau juga peduli waktu kami sedih, bingung, atau merasa sendiri. Hari ini, ajar kami untuk lebih mengenal-Mu, untuk percaya bahwa Engkau hadir dan bisa melakukan hal-hal luar biasa dalam hidup kami. Bukalah hati dan pikiran kami, Tuhan, supaya kami bisa mengerti apa yang ingin Engkau sampaikan dan semakin semangat menjadi murid-Mu di tengah dunia ini. Kami serahkan semua kegiatan pada hari ini ke dalam tangan-Mu yang kudus, kini dan sepanjang masa.
Amin.
4.
Membaca
Perkikop Lukas 7:11-17
(Minta salah satu OMK)
5.
Pembagian
kelompok (Jumlah kelompok tergatung jumlah OMK yang hadir. Dalam
masing-masing kelompok tentukan ketua dan sekertarisnya serta masing-masing
kelomok wajib menyiapkan yel-yel)
6.
Dalam kelompok diusahakan untuk membaca kembali teks Lukas 7:11-17.
Lalu, meminta masing-masing OMK menyeringkan pengalaman hidup harian mereka
dengan menjawab 3 pertanyaan penuntun berikut;
1.
Saya
mati dalam hal apa apa?
2.
Bagaimana
tanggapan orang (keluarga dan lingkungan Masyarakat) terhadap kematian
itu?
3.
Bagaimana
komitmen pribadi saya untuk bangkit dari kematian itu?
7.
Setelah melakukan sharing kelompok, masing-masing ketua atau sekertaris
untuk melaporkan hasil sharing kelompok. Namun, sebelum melaporkannya
masing-masing kelompok menampilkan yel-yelnya.
8. Renungan peneguhan (Usahakan renungan peneguhan berangkat dari sharing kelompok tentang “kematian” mereka)
“Yesus yang Peduli
dan Berkuasa”
Dalam perikop ini,
kita melihat sebuah peristiwa yang sangat menyentuh hati. Yesus, bersama
murid-murid dan banyak orang, memasuki kota kecil bernama Nain. Di sana, Ia
berjumpa dengan iring-iringan duka: seorang ibu yang baru saja kehilangan anak
tunggalnya. Tidak hanya itu, wanita ini juga adalah seorang janda yang berarti
dia telah lebih dulu kehilangan suaminya. Anak yang meninggal itu adalah
satu-satunya harapan hidupnya, baik secara emosional maupun ekonomi. Ia adalah
gambaran dari kesedihan yang paling dalam, kehilangan yang paling berat.
Yang menarik adalah
bagaimana Yesus merespons situasi ini. Ayat 13 berkata, “Dan ketika Tuhan
melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata
kepadanya: ‘Jangan menangis!’” Kalimat ini begitu kuat. Sebelum Ia
melakukan mukjizat, Yesus terlebih dahulu hadir secara emosional. Ia melihat,
Ia merasakan, dan Ia peduli. Ini adalah bukti nyata bahwa kita memiliki Tuhan
yang bukan hanya Mahakuasa, tetapi juga Mahapeka.
Setelah itu, Yesus
mendekati usungan jenazah, menyentuhnya, dan berkata, “Hai anak muda, Aku
berkata kepadamu, bangkitlah!” Maka bangkitlah anak itu dan duduk.
Bayangkan suasana haru saat itu kesedihan berubah menjadi sukacita, air mata
berubah menjadi tawa penuh syukur. Masyarakat yang melihatnya pun dipenuhi rasa
takut dan memuliakan Allah, seraya berkata, “Seorang nabi besar telah muncul
di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah melawat umat-Nya.”
Peristiwa ini
menunjukkan dua hal penting: belas kasih dan kuasa Yesus. Ia tidak acuh
terhadap penderitaan manusia. Ia tidak hanya menyembuhkan dari kejauhan, tetapi
Ia hadir, mendekat, dan menyentuh. Dalam kehidupan kita pun, sering kali kita
merasa sendirian dalam pergumulan, kecewa, atau kehilangan. Tapi kisah ini
mengingatkan kita bahwa Yesus melihat kita. Ia mengerti air mata kita dan tidak
tinggal diam. Waktu-Nya mungkin tidak selalu seperti yang kita harapkan, tetapi
kasih dan kuasa-Nya tidak pernah terlambat.
Kita juga belajar
untuk menjadi murid-murid yang meneladani belas kasih Kristus. Dunia kita hari
ini dipenuhi oleh orang-orang yang “berduka” mereka yang kehilangan arah,
harapan, atau semangat hidup. Mungkin kita tidak bisa membangkitkan orang mati
seperti Yesus, tetapi kita bisa menghadirkan hidup dalam bentuk lain: melalui
kehadiran, kepedulian, dan kata-kata penghiburan.
Mari kita membuka mata
dan hati seperti Yesus untuk melihat mereka yang menderita di sekitar kita, dan
menjadi alat kasih-Nya. Karena ketika kasih Kristus dinyatakan, hidup yang mati
bisa kembali disemangati, dan harapan yang redup bisa kembali bersinar.
9. Doa Penutup
Tuhan Yesus yang penuh kasih, kami bersyukur atas firman-Mu hari ini yang mengajarkan kami tentang belas kasih dan kuasa-Mu. Melalui kisah di kota Nain, kami belajar bahwa Engkau adalah Allah yang peduli, yang tidak tinggal diam saat melihat penderitaan, dan yang sanggup membangkitkan harapan dalam hidup kami. Terima kasih karena Engkau bukan Tuhan yang jauh, tetapi Tuhan yang hadir dan menyentuh hati kami. Tolong kami agar bisa meneladani kasih-Mu, menjadi pribadi yang peka terhadap sesama, yang membawa penghiburan, semangat, dan harapan kepada mereka yang sedang lemah atau berduka. Berkatilah setiap dari kami agar firman yang kami renungkan hari ini boleh tumbuh dalam hati dan diwujudkan dalam tindakan sehari-hari. Kami serahkan hidup kami ke dalam tangan-Mu.
Demi Kristus Tuhan dan
pengantara kami.
Amin.
10. Lagu Penutup
Catatan: Ini hanya panduan umum. Di sini yang paling penting kreativitas kita masing-masing dalam menganimasi anak-anak. “Salam, Dia yang membangkitkan pemuda itu, Dia juga yang akan membangkitkan kreativitas kita masing-masing.”
Post a Comment for "Panduan Animasi Kitab Suci Bersama Orang Muda Katolik (OMK) - Nerapost"