Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ibadah Sabda Minggu Palma || Minggu, 13 April 2025 - Nerapost

Ibadah Sabda Minggu Palma || Minggu, 13 April 2025 - Nerapost

 (sumber gambar: pandu.katolik.or.id)

Perayaan Sabda Tanpa Imam

Disusun Oleh: P. P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Umat berkumpul di suatu tempat di luar gedung gereja. Tiap orang memegang daun palma atau ranting daun lain menurut kebiasaan setempat. Dapat juga semua ranting daun itu dikumpulkan terlebih dahulu di suatu tempat lalu dalam upacara DIRECIKI air suci, sesudah itu baru dibagi-bagikan kepada umat.

Semua upacara awal dimulai di luar gedung gereja tersebut. Para petugas telah berdiri di tempat yang disiapkan di luar gereja itu.

NB. Salib dan patung-patung lain ditudungi dengan kain ungu.

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.

Kemudian Pemimpin mengajak umat untuk dengan membuat tanda salib.

01.  TANDA SALIB DAN SALAM

P :    Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. 

U :         Amin.

P :    Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.

U :    Sekarang dan selama-lamanya.

02.  KATA PEMBUKA

P : Saudara-saudari seiman yang terkasih, hari ini kita semua berkumpul bersama seluruh umat Allah, mengawali Pekan Suci, untuk mengikuti dan merenungkan kisah sengsara, wafat, dan kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus. Untuk melaksanakan misteri penyelamatan kita, Yesus memasuki kota Yerusalem dan disambut dengan meriah sebagai Raja. Selanjutnya, Ia ditangkap, mengalami penderitaan sampai wafat di kayu salib. Namun, pada hari ketiga Ia bangkit dari kubur.

Pada hari ini kita juga mau mengelu-elukan Yesus, Penyelamat kita dan selanjutnya mengikuti kisah sengsara-Nya yang akan kita dengarkan bersama di dalam Perayaan Sabda. Marilah kita mengikuti perayaan ini dengan penuh syukur atas karya penyelamatan kita oleh Kristus, Sang Raja.

[hening sejenak]

03.  MOHON BERKAT ATAS DAUN PALMA

P : Allah yang kekal dan kuasa, sudilah memberkati daun palma ini. Kami hendak menggunakannya untuk menghormati Kristus yang datang dalam nama-Mu. Semoga seluruh hidup kami pun merupakan penghormatan kepada Kristus, agar sesudah pengabdian di dunia ini, kami boleh bergabung dengan himpunan para kudus yang tak henti-hentinya mengelu-elukan Kristus di kota surgawi. Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami.

U :    Amin

Pemimpin memerciki daun palma dengan air suci, diiringi lagu Hormat Puji dan Sembah (Puji Syukur no. 493) atau lagu yang sesuai. Jika daun Palma belum ada di tangan, maka para pembantu Pemimpin Perayaan bisa membagi-bagikan daun Palma kepada umat yang hadir.

Selanjutnya, menyusul PEMBACAAN INJIL, sebagai berikut:

04.  BACAAN INJIL SEBELUM PERARAKAN [Luk. 19:28-40]

Bacaan dibacakan dari Alkitab atau Buku Bacaan. Dengan tangan terkatup, Pemimpin mengajak umat:

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas.

Setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka dan meneruskan perjalanan- Nya ke Yerusalem. Ketika Ia telah dekat Betfage dan Betania, yang terletak di gunung yang bernama Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu: Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan mendapati seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah ke mari. Dan jika ada orang bertanya kepadamu: Mengapa kamu melepaskannya? jawablah begini: Tuhan memerlukannya."

Lalu pergilah mereka yang disuruh itu, dan mereka mendapati segala sesuatu seperti yang telah dikatakan Yesus. Ketika mereka melepaskan keledai itu, berkatalah orang yang empunya keledai itu: "Mengapa kamu melepaskan keledai itu?" Kata mereka: "Tuhan memerlukannya." Mereka membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan menolong Yesus naik ke atasnya. Dan sementara Yesus mengendarai keledai itu mereka menghamparkan pakaiannya di jalan.

Ketika Ia dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi  Dia  bergembira  dan  memuji  Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat yang telah mereka lihat. Kata mereka: "Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!" Beberapa orang Farisi yang turut dengan orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, tegorlah murid-murid-Mu itu." Jawab-Nya: "Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak."

Demikianlah Injil Tuhan.

U :  Terpujilah Kristus.

05.  HOMILI SINGKAT

Saudara-saudari terkasih, hari ini Gereja memperingati Yesus memasuki kota Yerusalem dan disambut secara meriah oleh orang banyak. Ada tiga cara mereka menyambut Yesus. Pertama, mereka melambai-lambaikan dedaunan. Biasanya seorang raja disambut dengan panji-panji yang melambangkan kehadiran kelompok pendukung sang raja. Dalam konteks Yesus, Ia disambut dengan lambaian daun- daun. Tindakan ini menunjukkan bahwa semua orang tidak dikotak-kotakkan ke dalam kelompok-kelompok tertentu. Semuanya sama. Tidak ada nama kelompok karena semuanya memakai daun-daun dan ranting- ranting seadanya. Di dalam Tuhan, kita pun menjadi sama. Entah kita miskin ataupun kaya, memiliki posisi atau rakyat jelata, kita semua sama. Kita dapat menyambut Yesus dengan apa yang kita miliki.

Kedua, mereka menghamparkan pakaian mereka di jalan seperti yang dikatakan dalam Injil tadi. Yesus pasti berjalan dengan keledainya di atas hamparan pakaian-pakaian mereka. Seorang raja biasanya disambut dengan bentangan permadani merah. Tetapi, Yesus disambut bukan dengan permadani tetapi dengan hamparan pakaian. Ini adalah simbol dari orang-orang kecil. Mereka tidak memiliki apa-apa. Yang bisa dibuat adalah menghamparkan kain seadanya, termasuk pakaian mereka. Umumnya, orang memakai dua lapis pakaian, dengan lapisan luar berfungsi sebagai mantol. Itulah yang dihamparkannya. Dengan ini, kita diajak untuk memberikan seluruh diri kita dalam menyambut Tuhan. Mungkin kita tidak memiliki hal-hal yang besar dan mewah, tetapi ketika hati kita bersedia menerima

Tuhan, maka itulah harta terbesar yang bisa kita berikan kepada Tuhan.

Ketiga, memuji Allah dengan menyebutkan Yesus sebagai Raja yang datang dalam nama Tuhan, yang membawa damai. Perkataan mereka ini mengungkap- kan apa yang mereka rindukan. Mereka menantikan orang yang membawa damai bagi mereka. Para Penginjil yang lain mengatakan bahwa mereka berteriak “Hosanna” yang berarti selamatkanlah! Kita pun diundang untuk memuji Tuhan karena segala hal yang telah Tuhan buat kepada kita. Kita tetap memohonkan agar kita pun diselamatkan Tuhan.

Dengan semangat yang sama dengan mereka yang dahulu menyambut Yesus, kita pun kini diajak untuk berarak sembari menyanyikan lagu-lagu memuji kebesaran Tuhan dalam hidup kita. Semoga, hidup kita pun menjadi sebuah ziarah yang penuh dengan pujian kepada Tuhan, Raja yang mahakuasa.

Setelah homili singkat, perarakan dimulai dengan urutan: para misdinar-ajuda, para pemandu dan petugas lainya, lalu seluruh umat sambil menyanyikan lagu-lagu pujian mengelukan Kristus, Sang Raja.

Setelah seluruh umat berada di dalam gereja atau kapela, Perayaan Sabda pun dimulai yang diawali dengan Doa Pembuka.

06.  DOA PEMBUKA

P :  Marilah kita berdoa, [hening sejenak]

Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah menyerahkan Juru selamat kami yang telah menjadi manusia dan direndahkan sampai wafat di salib, sebagai teladan kerendahan bagi umat manusia. Perkenankanlah agar kami meneladan sengsara- Nya dan pantas untuk bangkit bersama Dia, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.

U :  Amin.

07.  AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar- kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.

[Bacaan dibacakan dari Alkitab]


08.  BACAAN PERTAMA (Yes. 50:4-7)

L :  Bacaan dari Kitab Yesaya.

Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.

Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U :  Syukur kepada Allah.

09.  MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren:

Allahku, ya Allahku, mengapa Kau tinggalkan daku?

Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24.

Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya:

"Ia menyerah kepada TUHAN; biarlah Dia yang meluputkannya, biarlah Dia yang melepaskannya!

Bukankah Dia berkenan kepadanya?" (Refren)

Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku.

Segala tulangku dapat kuhitung;

mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku. (Refren)

Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.

Tetapi Engkau, TUHAN, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku! (Refren)


Aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku

dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaah: kamu yang takut akan TUHAN,

pujilah Dia, hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia, dan gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel! (Refren)

10.  BACAAN KEDUA (Flp. 2:6-11)

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus Kepada Jemaat di Filipi

Saudara-saudari, Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri- Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Demikianlah Sabda Tuhan.

U :  Syukur kepada Allah.

11.  BAIT PENGANTAR INJIL (Fil. 2:8-9)

P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal 

P : Kristus sudah taat bagi kita; Dia taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. * Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama.

U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal

12.  INJIL (Luk. 23:1-49)

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas.

Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.


1 Lalu bangkitlah seluruh sidang itu dan Yesus dibawa menghadap Pilatus. 2 Di situ mereka mulai menuduh Dia, katanya: "Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang membayar pajak kepada Kaisar, dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja." 3 Pilatus bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya." 4 Kata Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak itu: "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini." 5 Tetapi mereka makin kuat mendesak, katanya: "Ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea, Ia mulai di Galilea dan sudah sampai ke sini." 6 Ketika Pilatus mendengar itu ia bertanya, apakah orang itu seorang Galilea. 7 Dan ketika ia tahu, bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes, ia mengirim Dia menghadap Herodes, yang pada waktu itu ada juga di Yerusalem. 8 Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihat- Nya, karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda. 9 Ia mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi jawaban apapun.

10 Sementara itu imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat maju ke depan dan melontarkan tuduhan- tuduhan yang berat terhadap Dia. 11 Maka mulailah Herodes dan pasukannya menista dan mengolok- olokkan Dia, ia mengenakan jubah kebesaran kepada-Nya lalu mengirim Dia kembali kepada Pilatus. 12 Dan pada hari itu juga bersahabatlah Herodes dan Pilatus; sebelum itu mereka bermusuhan.

13 Lalu Pilatus mengumpulkan imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin serta rakyat, 14 dan berkata kepada mereka: "Kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai seorang yang menyesatkan rakyat. Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksa-Nya, dan dari kesalahan- kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya. 15 Dan Herodes juga tidak, sebab ia mengirimkan Dia kembali kepada kami. Sesungguhnya tidak ada suatu apapun yang dilakukan-Nya  yang  setimpal  dengan  hukuman mati. 16 Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya." 17 (Sebab ia wajib melepaskan seorang bagi mereka pada hari raya itu.) 18 Tetapi mereka berteriak bersama-sama: "Enyahkanlah Dia, lepaskanlah Barabas bagi kami!" 19 Barabas ini dimasukkan ke dalam penjara berhubung dengan suatu pemberontakan yang telah terjadi di dalam kota dan karena pembunuhan. 20 Sekali lagi Pilatus berbicara dengan suara keras kepada mereka, karena ia ingin melepaskan Yesus. 21 Tetapi mereka berteriak membalasnya, katanya: "Salibkanlah Dia! Salibkanlah Dia!" 22 Kata Pilatus untuk ketiga kalinya kepada mereka: "Kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada suatu kesalahan pun yang kudapati pada-Nya, yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya." 23 Tetapi dengan berteriak mereka mendesak dan menuntut, supaya Ia disalibkan, dan akhirnya mereka menang dengan teriak mereka. 24 Lalu Pilatus memutuskan, supaya tuntutan mereka dikabulkan. 25 Dan ia melepaskan orang yang dimasukkan ke dalam penjara karena pemberontakan dan pembunuhan itu sesuai dengan tuntutan mereka, tetapi Yesus diserahkannya kepada mereka untuk diperlakukan semau-maunya. 26 Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus. 27 Sejumlah besar orang mengikuti Dia; di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia. 28 Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: "Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak- anakmu! 29 Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui. 30 Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami! 31 Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?" 32 Dan ada juga digiring dua orang lain, yaitu dua penjahat untuk dihukum mati bersama-sama dengan Dia. 33 Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. 34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. 35 Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah." 36 Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya 37 dan berkata: "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!" 38 Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: "Inilah raja orang Yahudi".

39 Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" 40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? 41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." 42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." 43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

44 Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, 45 sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. 46 Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.

Semua hening sejenak [atau pemimpin mengajak umat untuk berlutut sejenak] mengenangkan wafat Tuhan

47 Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!" 48 Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri.  49 Semuaorang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu.

P : Demikianlah Injil Tuhan. U : Terpujilah Kristus.

13.  RENUNGAN SINGKAT

Saudara-saudari terkasih, kita barusan mendengarkan kisah sengsara Yesus Kristus. Kisah ini bermula dari pengadilan yang tidak adil terhadap Yesus hingga kematian Yesus. Ada banyak pesan yang bisa kita ambil dari kisah ini, namun kita dalam satu dua pesan yang bisa kita timba untuk kehidupan iman kita.

Pertama, perarakan dan ziarah hidup. Dalam kisah Injil sebelum perarakan tadi, kita dengar bahwa Yesus menunggangi keledai, menuruni bukit Zaitun dan orang banyak menyambut-Nya. Mereka pun bersama-sama memasuki kota Yerusalem. Kegembiraan yang dialami Yesus kemudian berubah menjadi momen yang tidak menguntungkan karena Yesus kemudian ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Kini keadaannya terbalik. Orang banyak mengikutinya, dengan kesedihan karena Ia memanggul salib-Nya, dan Ia keluar kota Yerusalem menuju Bukit Golgota. Kedua jenis perarakan ini persis bertolak belakang. Yang pertama penuh dengan sukacita, yang kedua penuh dengan kesedihan dan penderitaan. Namun, Yesus menjalani semuanya dengan tenang.

Kisah ini menunjukkan kepada kita tentang situasi ziarah hidup kita. Tidak mudah menjalani kehidupan kita di dunia yang penuh dengan tantangan ini. Kadangkala kita merasakan kegembiraan dan disambut dengan amat baik oleh sesama kita; namun tidak jarang, kita pun menerima perlakuan yang tidak baik dan dijauhi oleh orang lain. Kadangkala kita dibantu oleh banyak pihak, tetapi kadangkala kita harus berjuang sendirian dan orang banyak menonton perjuangan kita. Untuk semuanya ini, kita butuh kekuatan iman dan kedekatan kita dengan Tuhan, agar Tuhan bisa menolong kita. Kita tidak bisa menanggung kehidupan kita sendiri. Kisah Palma dengan injil tentang Kisah Sengsara Yesus Kristus mengajarkan kita untuk menjalani hidup kita dengan penuh iman. Kita perlu selalu mendekatkan diri kepada Tuhan, agar kita tidak putus asa dan kehilangan harapan dalam menjalani hidup kita.


Kedua, peralihan yang cepat dari suara hosanna menuju suara meminta penyaliban. Dalam perayaan Palma ini, kita merasakan hal yang bertentangan ini. Yesus memasuki kota Yerusalem, disambut dengan seruan meriah “hosanna”, dan serentak pula kita mendengarkan kisah sengsara Yesus. Sepertinya, Yesus dijebak masuk ke Yerusalem dan Dia pun disalibkan. Para ahli menduga bahwa ada beberapa kelompok yang saling bertentangan menyangkut kehadiran Yesus. Ada yang melihatnya sebagai raja damai dan karenanya menerima Yesus dengan meriah, namun ada pula yang merasa Yesus sebagai seorang yang berbahaya. Yesus dianggap berbahaya karena Ia mengancam keberadaan agama Yahudi yang sudah mapan dan mengancam situasi politik orang Roma yang sedang berkuasa saat itu. Gerakan Yesus yang menarik banyak orang, bisa membuat penguasa Romawi curiga. Itulah sebabnya, kelompok kedua ini berusaha agar Yesus dilenyapkan. Suara mereka lebih kencang dan kuat dari suara kelompok pertama, karena mereka adalah orang-orang berpengaruh.

Kita pun belajar untuk menghargai sesama kita. Kadangkala kita merasa terganggu atau iri hati oleh keberhasilan sesama. Kita pun mencari cara untuk menghambat orang itu berhasil dalam usahanya. Kita bisa berpura-pura mendukung orang tersebut, namun dalam hati kita menginginkan agar ia celaka atau gagal. Yesus adalah korban dari sikap iri hati. Kita belajar untuk menerima sesama kita apa adanya, dan jika ada yang baik dari sesama, kita bersyukur. Kita bisa menimba pengalaman daripadanya demi perkembangan kehidupan kita sendiri. Tuhan memberkati kita semua.

14.  HENING SEJENAK

15.  SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

17.  DOA UMAT

P : Bersama Yesus yang taat sampai wafat, kita menghadap Bapa dengan memanjatkan permohonan kita.


P : Semoga Gereja yang sedang mengalami penderitaan diteguhkan dan tetap yakin bahwa sesudah cobaan akan datang pembebasan. Marilah kita mohon….

P : Semoga para pemimpin masyarakat tetap tabah dan teguh mengupayakan kesejahteraan umum dan kerukunan di tengah masyarakat. Marilah kita mohon….

P : Semoga semua orang yang menderita mampu mempersatukan penderitaan dan kemalangan mereka dengan penderitaan Kristus demi keselamatan umat manusia. Marilah kita mohon….

P : Semoga kita semua senantiasa tabah dan saling menolong untuk memikul salib hidup kita setiap hari. Marilah kita mohon…. 

P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.

[hening sejenak lalu lanjut].

P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Kabulkanlah demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

U :  Amin

18.  KOLEKTE

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.

19.  DOA PUJIAN

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]

P : Saudara-saudari terkasih, sungguh besar kasih Allah akan dunia ini. Ia telah mengaruniakan Putra- Nya yang Tunggal untuk menyelamatkan manusia, agar setiap orang yang percaya kepada-Nya, memperoleh keselamatan. Maka marilah kita berseru:

Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.

U :  Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.

P : Kami memuji Engkau, ya Bapa, sebab Engkau mengutus Putra-Mu untuk menyelamatkan kami. Ia telah menghampakan Diri dan mengambil rupa seorang  hamba,  dan  menjadi  sama  dengan


manusia, kecuali dalam hal dosa. Maka kami berseru:

U :    Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.

P :    Ia telah merendahkan Diri dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di salib. Maka kami berseru:

U :    Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.

P : Ya Bapa, Putra-Mu telah menderita bagi kami dan telah meninggalkan teladan bagi kami, supaya kami pun mengikuti jejak-Nya, yakni berani menderita demi kemuliaan nama-Mu dan demi kebahagiaan sesama. Maka kami berseru:

U :  Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.

P : Dengan demikian, ya Bapa, Engkau mempersiap- kan kami, agar kami dapat merayakan Paskah dengan pantas, dan merasakan kegembiraan Kebangkitan Putra-Mu terkasih. Maka kami berseru:

U :  Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.

P : Maka ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Fransiskus, Bapa Uskup….. dan Pastor Paroki......., kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:

[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur yang sesuai] Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

20A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se- paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]


21A. BAPA KAMI       Berdiri

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.

U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

22A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:

P :  Marilah kita saling memberikan salam damai.

Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:

P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.

Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan- Nya.

Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.

U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.

Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:

P : Tubuh Kristus. U : Amin.

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.


 

20B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

21B. BAPA KAMI                                                    Berdiri

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa


sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.

U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Dapat dilaksanakan Salam Damai.

P :  Marilah kita saling memberikan salam damai.

Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

22B. DOA KOMUNI BATIN                                   Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.

P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).

[hening sejenak]

P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang- kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]

P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.

Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:

P :  Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.

Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.


U :    Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.

Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.

§  Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.

§  Lalu diberi saat hening secukupnya.

§  Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Prapaskah

23.  MENDARASKAN MAZMUR 145:1-14

Aku hendak mengagungkan Engkau, ya Allahku, ya Raja,

dan aku hendak memuji nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya.

Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya.

Besarlah TUHAN dan sangat terpuji, dan kebesaran-Nya tidak terduga.

Angkatan demi angkatan

akan memegahkan pekerjaan-pekerjaan-Mu dan akan memberitakan keperkasaan-Mu.

Semarak kemuliaan-Mu yang agung dan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib akan kunyanyikan.

Kekuatan perbuatan-perbuatan-Mu yang dahsyat akan diumumkan mereka,

dan kebesaran-Mu hendak kuceritakan.

Peringatan kepada besarnya kebajikan-Mu akan dimasyhurkan mereka,

dan tentang keadilan-Mu mereka akan bersorak-sorai.

TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.

TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat

terhadap segala yang dijadikan-Nya.

Segala yang Kaujadikan itu

akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi

akan memuji Engkau.

Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu,

dan akan membicarakan keperkasaan-Mu,


untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia,

dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu.

Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan.

TUHAN setia dalam segala perkataan-Nya

dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.

TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin

24.  AMANAT PENGUTUSAN

P : Kita telah mendengarkan dan merenungkan kisah sengsara Tuhan kita Yesus Kristus. Yesus bersabda, “Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika demi Aku kamu dicela dan dianiaya, dan jika kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di Surga”. Semoga Tuhan senantiasa meneguhkan kita agar kita tabah menghadapi segala tantangan hidup kita.

25.  DOA PENUTUP

P :  Marilah kita berdoa,

Ya Tuhan, sengsara Putra-Mu membawa kesela- matan kepada kami. Semoga kami pun selalu mengarahkan hidup kami kepada-Mu dan saling membantu mencapai keselamatan kekal.

Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

U :  Amin

26.  MOHON BERKAT TUHAN

P :    Sebelum mengakhiri perayaan  ini marilah  kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.

U :  Amin.


P :    Perayaan Sabda kita ini sudah selesai. U :         Syukur kepada Allah.

27.  PENGUTUSAN

P :    Marilah pergi, kita diutus. U :    Amin.

28.  LAGU PENUTUP

***

Ledalero, 10 April 2025

P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

 

Post a Comment for "Ibadah Sabda Minggu Palma || Minggu, 13 April 2025 - Nerapost"