Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Filsafat Emmanuel Levinas - Nerapost

Mengenal Filsafat Emmanuel Levinas - Nerapost

(Sumber gambar: discourse.org)


Emmanuel Levinas (1906–1995) adalah seorang filsuf asal Prancis yang terkenal dengan pendekatan etis dan fenomenologisnya dalam filsafat. Levinas sering dianggap sebagai salah satu pemikir terbesar abad ke-20, terutama dalam hal etika, yang dipengaruhi oleh pemikiran fenomenologi Edmund Husserl dan filsafat eksistensialisme Martin Heidegger. Beberapa ide pokok dalam filsafat Levinas dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Etika sebagai Filsafat Pertama

Levinas menegaskan bahwa etika adalah filsafat pertama. Bagi Levinas, hubungan dengan orang lain adalah dasar dari eksistensi manusia. Dia berpendapat bahwa kita tidak bisa memahami diri kita sendiri secara otentik tanpa mengakui orang lain, dan hubungan dengan orang lain adalah esensi dari manusia. Etika, menurut Levinas, bukan hanya masalah teori atau norma moral, melainkan sebuah panggilan yang mendalam terhadap tanggung jawab.


2. Wajah (Le Visage) dan Tanggung Jawab

Levinas terkenal dengan konsep "wajah" (dalam bahasa Prancis, visage), yang dia anggap sebagai inti dari etika. Wajah seseorang, menurut Levinas, mengungkapkan keberadaan yang tak terbatas dan memanggil kita untuk bertanggung jawab. Wajah bukan hanya sekadar penampilan fisik, tetapi lebih kepada cara orang lain "menyerukan" kita untuk bertanggung jawab terhadap mereka. Dalam konteks ini, wajah bukanlah objek yang bisa diinterpretasikan secara rasional, melainkan sebuah kehadiran yang memaksa kita untuk merespon dengan tindakan etis. Tanggung jawab yang dimaksud adalah tanggung jawab yang tidak bisa ditangguhkan, yaitu kewajiban untuk melayani orang lain tanpa syarat.

3. Tuhan dan Keberadaan

Levinas tidak hanya memusatkan perhatian pada hubungan antar manusia, tetapi juga menyinggung soal hubungan dengan Tuhan. Bagi Levinas, pemikiran tentang Tuhan tidak dapat dipisahkan dari pemahaman etika. Dalam pandangannya, Tuhan adalah keberadaan yang mengatasi dan melampaui segala sesuatu, yang memanggil individu untuk bertanggung jawab terhadap orang lain. Melalui etika, Levinas melihat hubungan manusia dengan Tuhan sebagai suatu panggilan moral yang memaksa kita untuk membuka diri terhadap orang lain dan mendengarkan suara mereka.

4. Filsafat dan Fenomenologi

Levinas sangat dipengaruhi oleh fenomenologi, khususnya pemikiran Edmund Husserl. Namun, ia mengembangkan fenomenologi tersebut dengan cara yang sangat berbeda. Ia lebih menekankan pada kehadiran orang lain dan bagaimana subjek berinteraksi dengan orang lain, dibandingkan dengan fokus fenomenologi tradisional pada objek dan kesadaran individual. Ia menekankan bahwa pengalaman langsung terhadap orang lain adalah pengalaman yang paling mendalam dan fundamental.


5. Penolakan terhadap Heidegger

Meskipun terpengaruh oleh pemikiran Heidegger, Levinas mengkritik Heidegger yang lebih mengedepankan eksistensi individu dan konsep tentang "Being" (ada) secara filosofis. Menurut Levinas, Heidegger lebih fokus pada pemahaman dunia dari perspektif manusia sebagai subjek yang mencari arti, namun mengabaikan dimensi etis hubungan antar manusia. Levinas merasa bahwa Heidegger kurang memberi tempat bagi tanggung jawab terhadap orang lain dalam pemikirannya.

6. Peran Waktu dan Ruang

Dalam filsafat Levinas, waktu dan ruang tidak hanya dipahami sebagai dimensi fisik atau objektif, melainkan terkait erat dengan hubungan etis antara subjek dan orang lain. Ruang dan waktu, dalam pengertian ini, berfungsi sebagai konteks di mana hubungan tanggung jawab antar individu terwujud.

Secara keseluruhan, filsafat Emmanuel Levinas sangat menekankan pada dimensi etis dalam kehidupan manusia. Bagi Levinas, etika bukan hanya sekadar teori moral, tetapi lebih kepada suatu panggilan yang tak terelakkan yang harus direspons oleh setiap individu. Dengan menekankan pentingnya "wajah" sebagai representasi dari tanggung jawab terhadap orang lain, Levinas berusaha membangun sebuah filsafat yang mengutamakan kehadiran orang lain dan kewajiban moral untuk melayani mereka, yang akhirnya mengarah pada pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan manusia dan Tuhan.

 

Post a Comment for "Mengenal Filsafat Emmanuel Levinas - Nerapost"