Konsep Utama dalam Aliran Filsafat Idealisme - Nerapost
(Sumber gambar: madurapers.com)
Filsafat
idealisme adalah
aliran filsafat yang menekankan bahwa realitas atau dunia yang kita
alami pada akhirnya bersifat mental, spiritual, atau berbasis
ide. Dalam pandangan ini, pikiran atau kesadaran dianggap
sebagai dasar dari segala sesuatu yang ada, dan dunia fisik dianggap bergantung
pada atau bahkan berasal dari dunia ide atau pikiran. Dengan kata lain,
idealisme berpandangan bahwa realitas tidak terpisah dari pikiran, dan
kenyataan yang kita alami atau persepsikan adalah hasil dari proses mental atau
ide-ide yang ada dalam pikiran kita atau dalam pikiran Tuhan, yang lebih
tinggi.
Berikut
adalah beberapa konsep utama dalam filsafat idealisme:
1. Keberadaan Bergantung pada Pikiran
Menurut
idealisme, keberadaan dunia tidak dapat dipisahkan dari pikiran atau kesadaran.
Ada pandangan yang mengatakan bahwa realitas fisik hanya ada jika ada subjek
yang memikirkannya. Misalnya, dalam pandangan idealis, meskipun kita dapat
mengalami dunia fisik melalui indera kita, hakikat dunia tersebut bergantung
pada pikiran kita yang menyusun atau mengonsepkan dunia tersebut.
2. Jenis-jenis Idealisme:
Ada
beberapa varian dalam filsafat idealisme yang berkembang dari waktu ke waktu,
dengan pemikiran yang sedikit berbeda mengenai bagaimana pikiran dan realitas
berhubungan. Berikut adalah beberapa jenis idealisme yang penting:
a. Idealism Subjektif (George Berkeley)
George
Berkeley adalah salah satu tokoh utama dalam idealisme subjektif. Ia
berpendapat bahwa hanya pikiran atau kesadaran yang ada. "Esse est
percipi" (ada adalah untuk dipersepsikan) adalah salah satu kalimat
terkenal dari Berkeley, yang menunjukkan bahwa objek di dunia hanya ada jika
ada yang mempersepsikannya. Dengan kata lain, dunia fisik tidak ada terlepas
dari kesadaran atau penginderaan manusia (atau Tuhan).
b. Idealism Objektif (Immanuel Kant dan G.W.F. Hegel)
Immanuel
Kant, meskipun tidak sepenuhnya seorang idealis, menyatakan bahwa pengetahuan
kita tentang dunia bergantung pada struktur pikiran kita, yang membentuk cara
kita memandang dunia. Kant membedakan antara dunia fenomenal (dunia yang kita
alami) dan dunia noumenal (dunia yang ada di luar kemampuan kita untuk
memahami).
Filsuf
idealis objektif seperti Hegel mengembangkan pandangan bahwa realitas itu pada
dasarnya adalah ide atau proses pemikiran yang berkembang. Hegel
mengembangkan gagasan dialektika, yang menunjukkan bagaimana ide-ide berkembang
melalui konflik dan sintesis, dan bahwa realitas pada akhirnya adalah ekspresi
dari Roh Absolut (atau Spirit), yang terus berkembang menuju
kesempurnaan.
c. Idealism Transendental (Immanuel Kant)
Kant
mengembangkan bentuk idealisme yang disebut idealisme transendental,
yang menyatakan bahwa meskipun ada dunia objektif yang "terlepas"
dari kita, cara kita memahami dunia ini dipengaruhi oleh struktur dasar pikiran
kita. Menurutnya, meskipun kita tidak dapat mengetahui dunia seperti apa adanya
(dalam hal yang disebut noumenal), dunia yang kita alami (fenomenal)
adalah konstruksi mental yang dipengaruhi oleh kategori-kategori pikiran kita.
3. Filsafat Idealism dalam Konteks Epistemologi
Dalam
bidang epistemologi (ilmu pengetahuan tentang pengetahuan), filsafat idealisme
berkaitan erat dengan subjektivisme, yang menganggap bahwa pengetahuan
bergantung pada subjek yang memikirkan dunia tersebut. Oleh karena itu,
pandangan dunia kita tidak terlepas dari cara kita berpikir, merasakan, dan
memahami dunia. Pemahaman kita tentang kenyataan, menurut idealisme, tidak
dapat dipisahkan dari struktur kognitif dan mental kita.
4. Hubungan antara Pikiran dan Dunia Fisik
Sebagian
besar filsuf idealis berargumen bahwa dunia fisik, meskipun tampaknya
independen dan terpisah dari pikiran kita, pada kenyataannya adalah hasil dari
atau bergantung pada pikiran atau kesadaran. Dalam pengertian ini, dunia fisik
tidak dapat dipahami sepenuhnya tanpa memperhitungkan peran kesadaran atau ide
dalam membentuk kenyataan.
5. Implikasi Etis dan Sosial
Dalam
ranah etika dan sosial, idealisme sering kali mendorong pandangan bahwa untuk
menciptakan perubahan positif dalam dunia ini, kita harus memulai dengan
perubahan ide dan pola pikir. Sebagai contoh, jika realitas pada akhirnya
bersifat idealis, maka pembaruan atau perbaikan dunia dapat dimulai dengan
memperbaiki pandangan dan pemahaman kita tentang dunia ini.
6. Kontra dengan Materialisme
Idealisme
sering diposisikan sebagai lawan dari materialisme, yang berpandangan
bahwa materi atau dunia fisik adalah realitas yang mendasari segalanya. Jika
materialisme menekankan dunia fisik yang eksis terlepas dari pikiran atau
kesadaran, idealisme justru menekankan bahwa dunia fisik bergantung pada ide,
kesadaran, atau pikiran untuk eksistensinya.
Filsafat
idealisme menyatakan bahwa pikiran, ide, atau kesadaran adalah
prinsip utama dari segala sesuatu yang ada di dunia ini. Realitas, dalam
pandangan ini, tidak terlepas dari kesadaran atau ide yang ada dalam pikiran
individu atau bahkan dalam kesadaran universal (seperti yang dikemukakan oleh
Hegel). Meskipun pandangan ini telah mendapatkan kritik dari filsuf materialis,
idealisme tetap menjadi aliran penting yang telah mempengaruhi banyak bidang,
termasuk epistemologi, metafisika, etika, dan politik.
Post a Comment for "Konsep Utama dalam Aliran Filsafat Idealisme - Nerapost"