Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pacaran Kontrak Selama KKN || Cerpen Aventus Purnama Dep

(Sumber gambar: www.idntimes.com)


Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu mata kuliah sebagai persyaratan untuk melaju ke tahap proposal dan skripsi. Biasanya dalam pelaksanaan KKN, dibentuk tim kerja atau kelompok-kelompok untuk mempermudah dalam koordinasi kerja. Selama masa kebersamaan mengikuti KKN itu pasti ada yang namanya baper-baperan, apalagi dalam satu kelompok itu ada yang saling jatuh cinta satu sama lain. Perasaan itu muncul tiba-tiba dan selalu jatuh pada momen yang tepat.

 

Sarla bersama tiga temannya tengah menjalankan KKN di Kabupaten seberang dalam jangka waktu satu bulan. Mereka berjumlah tiga orang perempuan dan satu orang laki-laki. Keempat mahasiswa/i itu berasal dari kampus ternama di Pulau Flores-Kota Ruteng. Mereka sebelumnya saling kenal satu sama lain karena memang sudah akrab sebelumnya di kampus. Jadinya, mereka mudah akrab di lokasi KKN.

 

Sarla adalah gadis desa yang berparas cantik nan rupawan, kulit seputih salju, hidung tidak mancung, tetapi enak dipandang, rambut panjang selalu membawa aura kecantikannya. Yang pasti, banyak yang terpesona dengan penampilannya. Bahkan, di lokasi KKN, anak-anak muda berlomba mendekatinya. Namun, tidak seperti wanita lain yang mudah jatuh cinta, dia tetap pada pendiriannya. Jujur, mungkin yang paling cantik di antara dua temannya di lokasi KKN, hanyalah Sarla. Bukan menganggap gadis yang lain tidak cantik, tetapi Sarla unggul dibanding yang lain.

 

Selama menjalani KKN, Ardo selalu didampingi oleh ketiga temannya dan dalam kelompok itu, dia laki-laki satu-satunya. Pemuda berparas tampan itu sudah lama menaruh rasa pada Sarla. Begitu pun sebaliknya, Sarla kerap mencari perhatian dari Ardo. Gadis cantik itu sangat mengagumi penampilan Ardo yang tidak kalah tampan dengan kekasihnya di Kota Ruteng. Keduanya, saling jatuh cinta. Namun, tidak ada nyali, siapa yang terlebih dahulu mengungkapkannya.

 

Suasana di lokasi KKN tampaknya begitu nyaman bagi mereka. Sarla sudah mulai menaruh hati pada laki-laki itu. Bahkan, setiap kali ada kegiatan di lokasi KKN, mereka selalu bersama.

Ketika mereka berdua tampil di depan orang banyak untuk melakukan penyuluhan, tiba-tiba teman-temannya berkomentar, "Wah cocok sekali kalian, cie-cie sudah jadian aja kali."

 

Gilanya, Sarla tahu Ardo sudah memiliki kekasih di Ruteng. Sebaliknya, Ardo pun tahu, kekasih Sarla di Ruteng yang merupakan teman dekatnya. Tentunya, ini bukan perkara yang mudah bagi mereka berdua. Akan tetapi, persoalan itu sebenarnya bukan menjadi penghalang antara perasaan keduanya di lokasi KKN. Urusan tentang rasa memang tidak bisa dihalangi, selagi itu nyaman, pasti akan dijalani. Biarpun mereka kuat dan berkomitmen untuk tidak melakukan demikian, pasti saja akan tetap berpaling. Ini di lokasi KKN, Guys, tidak main-main.

 

Dari situ, mereka berdua sering bertukar cerita. Menjadi teman curhat rahasia, saling mengirim pesan WhatsApp, saling jumpa dengan sengaja. Karena terlalu sering bercerita dan mengenal kepribadian masing-masing, perasaan antara keduanya melebur dengan rasa nyaman dan kasih sayang.

Cinlok atau cinta lokasi adalah sebuah virus mematikan yang sering terjadi di kehidupan mahasiswa KKN layaknya keganasan virus corona pada waktu itu.

Sudah satu bulan mereka tengah menjalani KKN di desa tersebut, saatnya Ardo memberanikan diri mengungkapkan perasaannya.

 

"Sarla, aku tahu engkau sudah punya pacar dan engkau tahu juga, aku pun demikian. Entahlah, kenapa perasaan ini muncul dengan tiba-tiba. Sarla, sebenarnya aku sangat suka dengan kau dan aku ingin engkau jadi kekasihku," ungkap Ardo tampak malu-malu.

Sarla sangat senang sekali mendengarkan ucapan laki-laki itu, apalagi teman-temannya sangat mendukung mereka berdua.

“Kaka Ardo, sebenarnya saya juga punya rasa yang sama dengan kamu. Tetapi, bagaimana dengan situasi kita sekarang ini, yang di mana kita masing-masing sudah punya pacar?” terang Sarla.  Ardo hanya bergeming. Sementara Sarla tampak berpikir beberapa saat sebelum akhirnya membuka suara.

 

“Ya sudahlah, Kaka Ardo, saya terima," kata Sarla kepada Ardo.

Mereka berdua resmi menjadi sepasang kekasih. Layaknya mereka sebut pacaran kontrak selama di tempat KKN.

Ardo sangat sayang dan perhatian dengan Sarla, dia tidak mau terjadi apa-apa dengan kekasihnya itu di lokasi KKN. Perlahan pemuda itu mulai mengabaikan kekasih aslinya di Ruteng. Bahkan, dia malas memberi kabar kepada kekasihnya itu. Setiap kali kekasihnya dari Ruteng memberi kabar, ia sangat enggan sekali membalasnya. Begitu juga dengan Sarla.

Tanpa terasa, pelaksanaan KKN mereka sudah genap dua bulan. Saatnya mereka kembali ke kampus untuk untuk melanjutkan kuliah. Mereka pun pamit dari lokasi KKN tersebut dengan perasaan gembira karena sudah menyelesaikan KKN di desa tersebut dengan menyimpan kenangan yang mereka lalui bersama warga di lokasi KKN.

Perpisahan selalu meninggalkan luka, perpisahan juga selalu meninggalkan sejuta kenangan. Meskipun dalam perpisahan itu mengajarkan banyak hal, rasa rindu tidak pernah pudar.

 

Dalam perjalanan pulang dengan menggunakan bus, Sarla memilih duduk di samping Ardo. Perjalanan Bajawa-Ruteng yang cukup jauh tampaknya tidak membuat mereka lelah karena pemandangan indah sepanjang perjalanan mampu memanjakan mata dan melepas lelah. Meskipun begitu, keduanya lebih banyak diam.

 

"Sarla, bagaimana, hubungan kita lanjut atau tidak? Saya pikir, kita sampai di sini dulu," kata Ardo memecah keheningan.

"Kaka Ardo, memang keputusan itu baik, tetapi bagaimana hubungan kita yang melebihi batas? Saya telanjur nyaman dengan kau, perhatianmu dengan saya sungguh luar biasa. Dari sekian pacar saya sebelumnya, saya tidak pernah mendapatkan perhatian seperti ini,” tutur Sarla sambil melempar pandangan ke luar jendela. “Kaka Ardo, kalau memang itu keputusannya, saya juga terima dengan baik. Kita kembali ke mode awal saja," sambungnya kemudian.

 

"Iya Sarla, memang saya juga dilema dengan keputusan ini, tetapi saya belum bisa move on dengan pacar saya yang asli. Memang ini perkara yang sulit. Ini satu-satunya jalan keluar, kita kembali dengan kekasih kita masing-masing," jelas Ardo dengan mata berkaca-kaca.

"Baik, sudah, Kaka Ardo, terima kasih hubungan kontrak kita di Lokasi KKN selama ini," ucap Sarla sambil mengusap air matanya.

 

Hubungan Sarla dan Ardo di lokasi KKN, kini sudah putus kontrak. Saatnya mereka kembali ke mode awal yang di mana mereka berdua menata dan mempercantik kembali hubungan dengan kekasih aslinya mereka berdua.

2 comments for "Pacaran Kontrak Selama KKN || Cerpen Aventus Purnama Dep"