Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Renungan Singkat - Menjadi Utusan Tuhan (Luk, 10:1-12) - Nerapost

Renungan Singkat - Menjadi Utusan Tuhan (Luk, 10:1-12)

(Sumber gambar: news.ddtc.co.id)

“Yesus Mengutus 70 Murid.” - Luk, 10:1-12

Kisah Injil yang kita dengarkan hari ini berbicara tentang Yesus mengutus tujuh puluh murid-Nya. Seperti padi yang sudah menguning dan membutuhkan penuai, begitu pula ladang Tuhan membutuhkan pekerja. Karena itu Yesus mengutus tujuh puluh murid untuk pergi memberitakan bahwa Kerajaan Allah telah tiba. Sifat pelayanan itu mendesak dan penuh bahaya maka mereka harus waspada, karena mereka bagaikan anak domba yang diutus ke tengah-tengah serigala.

Konsentrasi mereka harus terpusat karena mereka mesti bersegera melaksanakan tugas itu. Segala sesuatu yang mengakibatkan penundaan, harus diabaikan karena mereka harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Mereka juga tidak boleh memusingkan diri dengan segala keperluan yang harus mereka bawa.

Meskipun tampaknya pengorbanan mereka begitu besar, belum tentu tanggapan yang akan mereka terima selalu menyenangkan. Adakalanya mereka akan mengalami penolakan yang mengecewakan. Namun demikian, mereka harus tetap memberitakan Kerajaan Allah dan juga menyembuhkan orang sakit. Bila berita itu ditolak, haruslah diucapkan suatu peringatan mengenai hukum Allah.


 

 

(Baca juga: Bacaan Minggu, 16 Oktober 2022 - Hari Minggu Biasa XXIX Tahun C)

 

Yang amat menggembirakan adalah bahwa Yesus menyiratkan betapa berarti dan mulianya penugasan itu, karena penerimaan terhadap mereka diidentikkan dengan penerimaan terhadap Allah sendiri. “Barangsiapa mendengarkan kamu ia mendengarkan Aku dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan yang menolak Aku ia menolak Dia yang mengutus Aku”. Ini puncak penugasan sekaligus jaminan dukungan Yesus yang terus menerus.

Dalam injil tidak menyebut nama dari ke tujuh puluh murid tersebut. Karena mau menggambarkan 70 murid itu adalah kita, para pengikut Yesus di jaman sekarang. Kita harus mengambil bagian dalam karya perutusan Yesus dengan cara kita masing-masing. Mari kita dalami satu dua poin refleksi untuk hidup iman kita.

Pertama, tugas perutusan. Kitab Suci menyebut ada tujuh puluh murid yang lain yang kemudian diutus oleh Yesus. Hal ini menunjukkan bahwa ada banyak orang yang mengikuti Yesus. Dia tidak hanya mengajar mereka tetapi juga mengutus mereka. Kelihatannya, mereka tidak memiliki banyak waktu untuk mencerna ajaran Yesus tetapi mereka benar-benar dipercayakan oleh Yesus. Tugas mereka adalah menyembuhkan orang sakit dan mewartakan Kerajaan Allah sudah dekat. Mereka diminta untuk hidup apa adanya dan mengutamakan perdamaian. Memberi salam berarti menyapa sesama sebagai saudara-saudari dalam Tuhan.

 

(Baca juga: Sumarto dan Impiannya yang Dipaksa Mati || Cerpen BD)


 

 

Kita semua adalah orang-orang yang diutus Tuhan ke tengah-tengah lingkungan hidup kita. Tugas pewartaan Kerajaan Allah bukanlah tugas segelintir orang seperti imam dan kaum biarawan-biarawati. Kita semua memiliki peranan itu. Kita berupaya untuk menghidupi nilai-nilai Kerajaan Allah seperti keadilan, kebenaran, dan damai. Jika kita sudah menghidupi nilai-nilai tersebut, maka itulah pewartaan kita. Kita diutus untuk membawa penyembuhan terhadap dunia kita yang terluka. Jika kita tidak dapat menyembuhkan, cukuplah kita tidak melukai sesama dan dunia kita.

Kedua, kisah gembira perutusan. Para murid kembali mereka menyatakan kegembiraan mereka karena mereka berhasil menaklukkan setan-setan. Yesus menegaskan bahwa kegembiraan mereka menjadi penuh karena nama mereka sudah terdaftar di sorga, menjadi warga Kerajaan Sorga. Ada banyak kisah kebaikan yang muncul dari kesetiaan kita dalam menghidupi iman kita.

 Kita akan bisa mengalahkan kekuatan-kekuatan jahat dan keinginan-keinginan yang tidak teratur di dalam diri kita. Itulah wujud setan. Jika kita setia pada Tuhan, maka kita akan terus dimurnikan sehingga kita layak menjadi warga Kerajaan Sorga. Karena itu, marilah kita menghidupi iman kita dengan baik agar kita bisa terdaftar sebagai anggota Kerajaan Sorga. Tuhan memberkati.

Post a Comment for "Renungan Singkat - Menjadi Utusan Tuhan (Luk, 10:1-12) - Nerapost"