Gagal Cita-cita Punya Pacar Pemain Sepak Bola || Cerpen Adriani Miming
Pemuda
yang sering berlaga di lapangan hijau tentu selalu menjadi idaman para wanita
pencinta bola. “Bola yang kecil saja dikejar dan diperjuangkan, apalagi kamu,”
kira-kira seperti itulah semboyan yang selalu dikeluarkan dari mulut laki-laki
pemain sepak bola untuk memikat para wanitanya. Tak terkecuali dengan Rina
seorang mahasiswi tingkat tiga Unika Ruteng yang selalu membanggakan laki-laki
pesepak bola. Rina bukan hanya pencinta bola, tetapi dia juga bercita-cita
punya pacar pemain sepak bola.
Saking cinta dengan dunia sepak bola, Rina pun berhasil dekat dengan seorang lelaki pemain sepak bola. Namanya Tinus, seorang sarjana olahraga yang baru tamat dari salah satu kampus di jawa. Rina senang sekali bisa dekat dan komunikasi intens dengan Tinus yang dikenal sebagai pesepak bola handal dari salah satu Club bola di kecamatannya. Semenjak kuliah dulu Tinus sudah terkenal dengan bakatnya dalam bermain bola kaki. Ia pernah menjabat sebagai ketua UKM Bola Kaki di kampusnya. Tinus juga sering berlaga di setiap pertandingan tujuhbelasan dan Bupati Cup.
(Baca
juga: Janji yang Tak Berujung || Cerpen Safry Dosom)
Kedekatan
Rina dengan Tinus sudah berlangsung satu bulan. Mereka terlihat akrab dan
setiap kali ada postingan foto di media sosial Rina tidak pernah lupa tag
akunnya Tinus. Dalam galeri HP-nya Rina banyak sekali koleksi foto Tinus pada
saat mengenakan baju bola.
Kedekatan
mereka selama satu bulan itu sudah cukup membuat Rina merasa nyaman dan jatuh
cinta. Dengan bawaan Tinus yang suka bercanda, komunikatif dan bakat sepak
bolanya yang menjadi kriteria pria idaman Rina. Hal yang sama juga yang
dirasakan Tinus. Ia sangat mengagumi Rina karena jarang sekali ia temukan
perempuan suka dengan bola seperti Rina. Tinus pun perlahan mulai jatuh cinta.
Setiap
malam mereka selalu meluangkan waktu untuk saling berkabar lewat WhatsApp. Saking asik chatingan sampai
lupa jam tidur. Ada satu kalimat pesan WA dari Tinus yang membuat Rina susah
tidur semalam.
(Baca
juga: Perjuangan yang Dipaksa Mati || Cerpen BD)
“Enu
Rina, menurut saya menarik sekali. Pasti beruntung laki-laki yang bisa
mendapatkan hatinya enu nanti karena selain mencintai orangnya, enu juga pandai
menghargai dan mencintai hobby,”
begitulah isi pesan WA dari Tinus. Sontak Rina kaget dan detak jantungnya mulai
tidak beraturan. Rina pun bingung harus membalasnya bagaimana. Ia hanya
mengirim emoticon Senyum dan berkata
“kakak besok baru lanjut, saya tidur dulu,” balas Rina. Dalam hatinya berkata
“ini pertanda, satu langkah lagi saya pasti bisa mendapatkan hati Tinus”.
Keesokan
harinya, pagi-pagi Rina buka WhatsApp
dan mengirim pesan ucap selamat ulang tahun kepada Tinus. Tinus pun kaget
karena Rina bisa tahu tentang hari ulang tahunnya. Hal inilah yang membuat
Tinus semakin jatuh hati kepada Rina. Ternyata beberapa hari sebelumnya Rina
mencari tahu kronologi facebook-nya
Tinus. Akhirnya Rina tahu bahwa hari itu adalah ulang tahunnya Tinus.
Rina
melanjutkan pesan kepada Tinus “Kakak Tinus, saya sudah titip kado ultah lewat
travel”. Tinus pun kaget, betapa Rina peduli terhadap dirinya. Tinus membalas
pesan dengan berterima kasih kepada Rina dan tidak lupa selalu dibarengi dengan
emoticon love.
Rina
memberi Tinus kado ulang tahun berupa sepasang sepatu bola yang sangat bagus.
Ini sebagai bentuk dukungan Rina terhadap bakatnya Tinus di dunia sepak bola.
Tinus merasa senang sekali dengan kado yang diberikan Rina. Ia rasa bahwa Rina
memang perempuan yang paling perhatian terhadap dirinya.
(Baca
juga: Ketika Mantan Jadi Pastor || Cerpen BD)
Semenjak
itu pendekatan mereka semakin intens dan sudah saatnya Tinus hendak
menyampaikan perasaanya kepada Rina. Namun, di tengah Tinus mengumpulkan niat
untuk mengungkapkan perasaannya lewat pesan WhatsApp,
tiba-tiba ada notifikasi masuk. Tinus langsung membukanya dan ternyata itu
pesan WA dari Rina. “Kakak Tinus minta maaf sebelumnya. Saya mau kita tidak
usah saling kabar lagi dan anggap saja kita tidak pernah saling kenal. Saya
kecewa sekali telah menyukai dunia sepak bola dan bahkan mempunyai kriteria
pacar yang pemain sepak bola juga.
Ternyata pria pesepak bola hanya pandai mengejar ambisi untuk menang
hingga tidak mempedulikan orang lain, bahkan mencelakai orang,” begitulah isi
pesan dari Rina untuk Tinus.
Tinus
langsung kaget dengan isi pesan tersebut. Berbagai persepsi yang diungkapkan
oleh Rina yang membuat Tinus merasa tersinggung dan sakit hati. Entah apa
penyebabnya sehingga Rina mengeluarkan kata-kata seperti itu. Tinus tidak
langsung membalas pesan itu. Ia masih bingung harus membalas apa. Di tengah
kebingungannya itu Tinus masih sempat membuka status WhatsApp dan melihat Rina memuat Status beberapa menit yang lalu.
“Gara-gara tragedi stadion Kanjuruhan Malang, gagal cita-cita punya pacar
pemain sepak bola,” begitulah caption
status WA dari Rina.
Akhirnya Tinus mengerti mengapa Rina tiba-tiba kirim pesan yang aneh-aneh. Ternyata gara-gara berita yang sedang hangat di media sosial, yaitu tragedi di stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan Suporter usai laga Arema FC vs Persebaya. Tinus membuka kembali WA dan ingin mengirim pesan klarifikasi kepada Rina, tetapi sayangnya Rina telah memblokir kontak WA-nya Tinus.
Adriani Miming, Mahasiswi PBSI Unika St. Paulus Ruteng.
Post a Comment for "Gagal Cita-cita Punya Pacar Pemain Sepak Bola || Cerpen Adriani Miming"