Tanya Suhartini Pada Suherman || Puisi Geron Darman
Ada apa dengan negeri
ini, Suherman? Bahkan, aku tak mengenali lagi siapa yang benar-benar pejuang
dan siapa yang sekedar mencari untung saja. Atau mungkin, orang miskin seperti
saya terlalu banyak dan susah diurus atau mudah saja dikuras?
(Baca juga: Guruku dan Hujan || Kumpulan Puisi Candra)
Ada apa dengan
pendidikan negeri ini, Suherman? Semakin orang-orangnya berisi, semakin
tersingkirlah kita. Sulit menemukan orang yang merunduk seperti padi. Kalau pun
ada, kebanyakan juga hanya tidur dan tidak memikirkan kita. Apakah kita
benar-benar sudah cerdas, atau hanya sedang kandas dalam peradaban orang-orang
cerdas, Suherman?
Sudahlah, tak ada
gunanya mengurus negeri yang besar apalagi dengan tubuhmu yang tak lagi kekar.
Kau hanyalah alat dari semua rencana dan pemimpi yang terjebak dalam cita-cita
dan sumpah, atau sampah?
(Baca juga: 28 Frater SVD Mengikrarkan Kaul Kekal di Seminari Tinggi St. Paulus, Ledalero)
Cita-cita dan kata-kata
indah adalah makanan
Sedang luka-luka dan
duka kita hanyalah tontonan
Padahal negeri ini
bukan perahu kertas
Kenapa kita tenggelam
begitu cepat
Bahkan sebelum kita jangkau
garis-garis di ujung pantai
Geron Darman, Alumni
Seminari St. Yohanes Paulus II, Labuan Bajo
Post a Comment for "Tanya Suhartini Pada Suherman || Puisi Geron Darman"