Engkau Goyang maka Aku Teriak - Nerapost
(Sumber gambar: www.kilat.com)
Sore
itu Natalia mulai gara-gara di depan cermin, lompat-lompat sambil meregangkan
ototnya yang sudah kaku. Kurang lebih 200 meter dentum musik pesta sudah mulai
terdengar. Natalia semakin semangat, badanya yang sedikit gemuk berusaha agar
sedikit lentur. Karena ia tahu di tenda pesta goyang Tobelo sudah tidak
berlaku, apalagi goyang dangdut Sabun Mandi. Maklum saja kampung Natalia sedikit
update. Mereka cepat sekali mendapatkan informasi dari internet. Apalagi
jariangan 4G sudah sampai ke sudut-sudut kampung. Natalia mulai mempersiapkan
diri dengan dress batik yang anggun. Apalagi malam itu ia akan bertemu dengan
kekasihnya yang sudah lama LDR.
(Baca
juga: Ketika Mantan Jadi Pastor || Cerpen BD)
Kisah cinta mereka cukup unik. Berkenalan di
Facebook dan berjanji di WA. Bagi Natalia pacaran tanpa pertemuan ibarat makan
sayur tanpa garam. Tak ada rasa apalagi sampai menikmatinya. Pokoknya
hambar-hambar saja. Natalia memanfaatkan momen itu dengan sebaik mungkin,
setidaknya memberi kesan yang baik untuk pacarnya. Apalagi baru bertemu,
pokoknya tampil all out. Sejak pagi tadi ia sibuk dengan rambutnya, mulai dari
catok kiri-kanan sampai pada potong poni dan ukir alis.
Ibunya berkata “Tumben engko dandan serapi
ini.” Natalia tersenyum sambil berkata “Mama mau gendog cucu atau gendong beban
pelihara saya.” Jawaban Natalia membuat mata ibunya melalak. Apalagi usia
Natalia sudah kepala tiga. Hanya laki-laki itu menjadi harapannya setelah
bertahun-tahun kisah cintanya kandas di kata janji. Janji dari laki-laki
yang tak berkomitmen samahal buaya nakal
yang suka hilang-muncul di atas air. Kalau mood enak baru muncul.
(Baca
juga: Pacar Kontrak di Tempat KKN || Cerpen BD
Dentum full bass dari lagu dansa “Foin Sae Timor”
membuat Natalia cepat bergegas. Apalagi pesan WA dari lelaki itu sudah mulai
muncul di kolom chatnya. Pesta berjalan lancar dan aman. Natalia dan lelaki itu
masih duduk di sudut paling belakang. Maklum saja mereka baru bertemu setelah
bertahun-tahun pacaran di sosial media. Lagu-lagu mulai bergantian dari dandut,
sampai lagu dansa portu.
Natalia masih tunduk sambil melihat sahabatnya
yang sedang asyik meliuk pinggang dengan kekasihnya. Apalagi dansa Timor “Nona Hitam Manis” membuat seisi kemah beramai
mencari pasangan masing-masing. Natalia masih menunggu satu lagu favoritnya. Ia
mengirim pesan ke Om Opreter, tetapi sudah jam 02;00 lagu itu belum juga
memainkan perannya. Natalia mulai bergumam dengan pacaranya “Pesta tidak seru
ii kak.”
(Baca
juga: Kita sebagai Tamu || Puisi Lee Clara Mbembe)
Pada saat Natali berdiri dan hendak ke keluar tenda pesta tiba-tiba lagu kesukaanya Remix Susu Bendera Coklat diputar oleh Om Opreter. Seketika itu juga Natalia langsung bergegas ke lingkaran tengah. Ia tidak peduli lagi dengan pacarnya. Ia goyang dengan penuh semangat, tanpa beban. Tiba-tiba Hpnya berdering dan ia membaca pesan dari kekasihnya “Engkau Goyang Terus Maka Aku Teriak.” Dengan wajah kesal Natalia mundur pelan-pelan, sambil membalas pesan dari kekasihnya “Aman, jangan teriak. Saya hanya goyang pelan-pelan.”
Post a Comment for "Engkau Goyang maka Aku Teriak - Nerapost"