Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hujan di Senja Stasiun || Kumpulan Puisi Sr. Marta Wullo, SSpS

(Sumber gambar: batam.tribunnews.com)


Hujan di Senja Stasiun /1/

Seperti sebelumnya,

hujan selalu datang dan berkunjung

pada stasiun yang mulai sepi

rintikan hujan mengiringi sebuah pertemuan

yang  menggandeng rindu pada tangan kiri dan kanan

mengelilingi senja yang lahir pada dinding rindu

sambil memandangi stasiun tua

tempat yang  menyimpan banyak cerita yang ingin kukisahkan

bersamamu pada stasiun tua itu

 

 (Baca juga: Di Gerbang Biara dan Cinta yang Mengikhlaskan || Cerpen Mikaela Yohana Florensa)


 

Hujan di Senja Stasiun /2/

Guratan senyum selalu Bersatu

Bersama bening-bening kristal

Yang mulai berkisah dalam setiap kosa kata

Alunan rintik mulai terdengar lirih

Saat stasiun  mulai sepi

 

(Baca juga: Alasan Seorang Frater tidak Sulit Tinggalkan Kekasihnya – Nerapost)

 

Hujan di Senja Stasiun /3/

Langit tidak lagi muram

Rinai hujan pun mulai berhenti

Senja mulai datang lagi

Menawarkan jingga untuk  memeluk malam.


 

(Baca juga: Manusia Buta Warna || Puisi EJHOS NFT)

 

Hujan di Senja Stasiun /4/

Seperti rintik hujan di stasiun

Menyapa semesta dengan penuh syukur

Menghentikan langkah yang mulai pergi

Dari stasiun  senja kembali pekat,

Menanti pertemuan untuk dikisahkan

 

                                                Sr.Marta Wullo, SSpS. Saat ini tinggal di Yogyakarta.

 

Post a Comment for "Hujan di Senja Stasiun || Kumpulan Puisi Sr. Marta Wullo, SSpS"