Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Merindu di Pusara Ibu dan Perihal Kamu || Kumpulan Puisi Lee Clara Mbembe


(Sumber Gambar: www.kompasiana.com)



Merindu di Pusara Ibu

 

Bangunlah Ibu

Bangunlah.

Ibu bangunlah ciumlah keningku

Bangunlah ibu rapikan rambutku.

Aku bermain abu di tanah, mandikan aku ibu.

Marahilah aku ibu, aku telah pulang terlambat ke rumah.

Marah sepuasnya ibu.

Bangun ibu, buatlah aku makan.

Buatlah aku minum.

 

(Baca juga: Bikin Heboh Penonton, Adrian Cetak Hattrick dalam Laga Persahabatan Laat Natas FC VS Panitia FC - Nerapost)

 

Ibu, selalu menangis saat ada cerita.

Ibu selalu menangis saat ada cerita.

Dari putih dan puncaknya bibir aku melihat ibu memaksa tersenyum.

Ibu kali ini aku terjaga dalam gelap yang kelam.

Ibu di saat kau menghembuskan nafas terakhirmu

Tak kuat rasanya melihat ibu memalingkan wajah dariku.

Aku teriak ibu

Aku teriak memanggil namamu ibu.

 

(Baca juga: Clara Astuti Jaya, Terpilih Menjadi Ketua BEM Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng)

 

Bangun ibu,

Bangun! Jangan kau lepas dari pelukanku.

Ibu aku terbangun dengan merindukanmu

Aku terbangun dengan membayangkan wajah ibu.

Bangun ibu, walau cukup sebentar lihatlah anakmu yang sekarang.

 

(Baca juga: Riwayat Kematian || Puisi No Eris)

 


Perihal Kamu

 

Setelah mengajariku tentang cinta

Engkau tak akan bisa lagi berpaling dariku

Setelah meletakkan tanganmu di hatiku

Katakan, kau juga tak akan meninggalkanku

 

(Baca juga: Ruangan Kuliah)

 

Jangan percayai orang lain

Yang dapat membawa pergi hidupku

Sebab jika kau meninggalkanku

Maka hatiku akan hancur.

Selayaknya engkau milikku

Ya, Kau milikku

Ku biarkan engkau menjadi pemanduku.


Lee Clara Mbembe, penyuka sastra. Saat ini berdomisili di Ende.

Post a Comment for "Merindu di Pusara Ibu dan Perihal Kamu || Kumpulan Puisi Lee Clara Mbembe"