Ibu Muda Demam Bento - Nerapost

(Sumber gambar: eksposkaltim.com)

Goyang Bento kembali trending di tempat pesta. Hampir semua kaum muda menyukai goyang Bento ini, bahkan Ibu-ibu muda juga menyukai goyang ini. memang goyang Bento sedikit vulgar memancing dan memberi semangat di tempat pesta. Pada suatu hari seorang ibu muda mengikuti pesta sekolah di suatu tempat. Ia datang dengan dandan yang luar biasa.

Ia memaki dress ketat dengan sepatu hak tinggi. Wajar saja, ia baru pulang dari tanah rantau. Tas kecil bermerek barat menandai dirinya sebagai orang yang cukup berada. Hari itu ia juga memaki lipstik merah Maroon, memperlihatkan lekukan bibir yang begitu seksi.

 

(Baca juga: Tuhan Mati bagi Pemabuk || Cerpen BD)

Sesampainya di tempat pesta, ia mengambil tempat paling depan. Banyak orang yang memandangnya, apalagi dengan lekukan tubuh yang aduhai. Kakinya mulai gatal setelah Om Operator Sound System membuka lagu DJ Remix. Ia ingin sekali untuk  secepatnya acara bebas. Tetapi karena banyaknya tamu undangan sehingga acara bebas sedikit molor. Hati tidak tenang, tubuhnya mulai gerak kiri-kanan. Kepalanya mulai bergoyang mengikuti dentuman musik.

Setelah makan malam, MC mulai mengumumkan bahwa sebentar lagi acara bebas dan diminta untuk semua undangan untuk menggeserkan kursi ke samping kiri dan kanan. Ibu muda itu mulai berjalan santai ke tengah kemah dan menunggu lagu dari Om Operator. Sudah lima lagu diputar, ia tak pernah melewati sedikitpun lagu tersebut. Pokoknya lagu apa saja, ia tetap di tengah kemah dan terus bergoyang.

(Baca juga: Ada Apa dengan Puisi? || Puisi Arnolda Elan)

 

Ibu muda itu menunggu lagu favoritnya. Tetapi Om Operator tidak memutar lagu tersebut. Dari tengah kemah ia berteriak “Om, Lagu goyang bento dulu ko.” Ia tidak sadar, dari ujung belakang sang suaminya terus memperhatikan dirinya.

Pada saat ia berteriak meminta lagu goyang Bento tiba-tiba sang suami berteriak “Jhmmmmm..Bento terus pulang baru saya kesi benjol. Tua-tua juga masih aneh-aneh.” Ia pun mundur pelan-pelan dan berkata kepada Om Operator “Om jangan sudah e. Papa Nona dari belakang tu.”