Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kita Hanya Sebatas Cerita || Antologi Puisi Erlin Efrin

 
(Dokri Istimewa Erlin Efrin)

 

Rindu Pergi tanpa Temu

 

Kekasih

Maret telah usai

Sekarang April sedang kujalani

Masih dengan rindu yang belum usai

Lantas, dapatkah kurangkul rinduku pada April?

 

(Baca juga: Bangkitnya Seorang Penyair || Cerpen Bung Dontel (BD))

 

Kekasih

Haruskah rindu ini ku sampaikan pada April?

Membiarkannya ditelan bersama April?

Atau membiarkannya pergi begitu saja?

Namun, sangat sulit membiarkan rindu pergi tanpa temu

 

(Baca juga: Oan Diak Ka Lae? || Puisi Fino De Carvalho)

 

Kekasih

Lekaslah pulang

Jangan biarkan April berjalan begitu saja seperti Maret yang dijanjikan

Sesekali kita rangkul rindu yang telah lama mengembara

Agar semesta tahu bahwa kita benar-benar ada

Rentung, 1 April 2022

 

(Baca juga: Buku Antologi Puisi TikTok Karya Melki Deni, Silakan Memesan)

 

Sebatas Cerita

 

Ceritalah, aku siap mendengar semuanya

Ijinkan ku menjadi tempat ternyaman untukmu bercerita,

meski sebatas cerita.

Ijinkan ku menjadi tempat ternyaman untukmu berlindung dari kegelisahan,

meski sebatas singgah lalu pergi

Sebab, aku tahu Dia adalah tempat ternyaman untukmu menetap

 

Kemarilah, akan ku hapus segala lukamu

Meski ku tahu itu sangat sulit

Sebab kehilangan Dia adalah luka terberat bagimu

Tetapi percayalah, akan ku hapus lukamu dengan belaian kasih yang sesungguhnya

 

(Baca juga: Tentangmu dalam Nyanyian Luka || Puisi Silvia Juandra)

 

Dekap erat tubuhku

Akan ku berikan pelukan ternyaman sepanjang kisahmu

Meski ku tahu, sesungguhnya dekapannya belaian terindah sepanjang kisahmu

Namun, percayalah aku bukan dia yang datang membawa luka bagimu

Rentung, 3 April 2022

 

Kepastian

 

Aku tidak tahu harus bersandar pada siapa,

ketika aku lelah dan butuh sandaran

Sebab, kamu lebih menyediakan telinga dan bahu untuknya

Aku tidak tahu harus bercerita pada siapa tentang segala lukaku

Sebab, kamu lebih memilih mendengar segala ceritanya.

 

(Baca juga: Potret Buram dari Rahim || Puisi Arnolda Elan)

 

Aku tidak tahu skenario apa yang kamu ciptakan

Aku pun tak tahu apa maumu

Mungkinkah rasa yang dulu kau tanamkan padaku telah sirna?

Ataukah kamu telah menanam rasa padanya?

 

Ada yang beda darimu

Kau tak seperti saat awal kita merajut cinta

Sudahlah, berikan kejelasan pada hubungan kita

Sebab, hati butuh kepastian bukan kepalsuan

Rentung, 05 Maret 2022

 

(Baca juga: Wulan ke Kota dengan Jalan-jalan Telanjang || Puisi No Eris)

 

Tentang Luka

 

Aku tahu lukamu terlalu berat

Sebab, waktumu terlalu lama bersamanya

Hingga sulit bagimu menghapus setiap jejak tentangnya

Dapatkah aku menjadi peracik untuk menyembuhkan lukamu?

 

Aku pun tahu, jejaknya masih melintas di benakmu

Hingga membuatmu sulit melupakannya, meski luka yang kamu dapat

Namun, izinkan aku hadir untuk menghapus setiap jejak tentangnya

Hingga lukamu hilang dan kamu kembali tersenyum.

 

(Baca juga: Parade Sepatu; Pemuda Nain yang Berjalan di Kepala || Puisi No Eris)

 

Andai kau tahu, betapa aku ingin menyembuhkan lukamu

Sebab, aku tak mampu melihatmu terlarut dalam lukamu

Luka yang membawamu pada kehancuran

Kemarila, beri aku kesempatan untuk menyembuhkan lukamu

Akan ku racik ramuan cinta sesungguhnya,

yang tak akan membuatmu terluka kembali

Rentung, 16 Februari 2022

2 comments for "Kita Hanya Sebatas Cerita || Antologi Puisi Erlin Efrin"