Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mencintaimu tidak Serumit Menulis Skripsi

(Sumber gambar: www.kalderanews.com)


Oleh: Aldi Jemadut*


Cinta yang dimaksud adalah tentang mencintai dia sekaligus yang kita kagum. Realita telah membuktikan bahwa mencintai seseorang dan menulis skripsi boleh dikatakan gampang-gampang susah. Kata "gampang" ini merujuk pada taktik mencintai sedangkan "susah" merujuk pada menulis skripsi.

Mencintai seseorang tentu dilihat dari berbagai model atau berbagai segi yang menurut kita menarik untuk memilikinya. Menarik dalam hal, sifat, tingkah laku, bentuk fisik dan berbagai hal lainnya. Hal ini tentu masing-masing orang memiliki sudut pandang yang berbeda-beda dalam hal menyukai sampai mencintai. Kita mengakui bahwa masing-masing orang memiliki cara yang berberbeda dalam hal mencintai.


(Baca juga: Rasa Syukur dan Keutamaan Manusia)


Pada dasarnya mencintai dapat menemukan serumpun makna kebahagiaan yang membuat seseorang terus maju untuk mencintai. Namun tidak selamanya mencintai itu menemukan kebahagiaan. Kadang bersifat jatuh bangun. Jatuh bangun ini yang membuat seseorang menyebabkan patah hati dan lama-lama bosan mencintai seseorang yang dikagumi.

Kadang seseorang menilai, bahwa mencintai itu sangat rumit. Ada juga yang menilai rumit. Mungkin rumit dalam hal merayu atau membujuk atau menjalaninya. Berbeda dengan menulis skripsi. Penulis merasa bahwa dalam menulis skripsi sangat sulit dan tidak mudah. Kita belum menentukan judul yang cocok, outline dan hal lainnya. Menulis skripsi membutuhkan banyak dan banyak sumber atau referensi. Kita tidak bisa menulis skripsi tanpa sumber atau referensi, mengambang jadinya. Berkaitan dengan sumber atau referensi ini, kita tidak asal masukkan sumber atau referensi dalam tulisan skripsi kita melainkan harus sesuai agar memudahkan kita dalam menulis lebih lanjut.


(Baca juga: Spinoza FC Gagal Mempertahankan Gelar dalam Partai Final Tournament Sepak Bola Dies Natalis STFK Ledalero ke-53)


Hemat penulis, yang paling rumit itu adalah menulis skripsi ketimbang mencintamu. Menulis skripsi, di mana seseorang yang sebentar lagi menyelesaikan S1 (Strata Satu) selesai, dan membuat seseorang tidak nyaman. Tidak nyaman dalam hal tidur atau istirahat, kadang sampai lupa makan dan lupa mandi. Sehingga tidaklah heran yang sedang menyelesaikan skripsi mudah kena penyakit lambung.

Apa bila seseorang yang kita cintai tidak merespon dengan baik itu tidak ada dampak sedikit pun bagi lambung, apa lagi sakit hati. Jika dia tidak merespon, biarkan saja, karena masih ada dia yang lain yang sedang menunggu kedatangan kita, dan mungkin dia yang tepat untuk kita cintai. Jadi tidak ada dampak sama sekali bagi kesehatan kita, apalagi sakit lambung atau mag. Sebelum kita mencintai dia terlebih dahulu kita mencintai dan menemukan kebahagiaan dalam menulis skripsi. Bagi penulis, dalam menulis skripsi ada kebahagiaan tersendiri. Mencintai dia ada waktunya. Apabila dia tidak merespon, jangan khawatir masih ada dia yang lain yang sedang menunggu. Oleh karena itu mencintaimu tak serumit menulis skripsi.

Post a Comment for "Mencintaimu tidak Serumit Menulis Skripsi"