Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cinta Bersemi Kembali || Cerpen Aldi Jemadut

(Sumber gambar: www.ruangmom.com)


            Sudah sekian lama aku tidak bertemu dengannya kembali. Entah mengapa waktu itu dia pergi tanpa pamit, hanya masalah sepele. Jikalau aku tahu masalah waktu itu meninggalkan luka, mungkin aku tidak melakukannya. Yeahhh, semuanya sudah terjadi. Kebersamaanku bersamanya tidak pernah lupa dalam ingatan, hampir selalu menghantui. Terlebih-lebih ciuman pertama saat aku berjumpa dengannya waktu itu. Betapa indahnya. Merangkul dan memeluknya erat, membisik ditelinganya yang mungil “I love you Karolina. Semuanya tinggal kenangan. Masa-masa bersamanya hilang seketika hanya ingatan tentangnya yang selalu menghantui.

            Foto bersamanya waktu di sebuah kafe di sudut kota masih terpampang indah pada dinding kamarku. Bahkan foto-foto saat bercium bersamanya masih kusimpan di atas meja belajarku. Kamar kosku menjadi saksi percintaan dengannya, bercumbu, bermesra pokoknya romantis sekali, seakan malam itu, dunia menjadi milik kami berdua. Waktu hampir pukul 23:25 WIB, aku masih duduk termenung dalam kamarku yang sepi, ditemani boneka yang kubeli untuknya di saat ulang tahun yang ke-23 tahun.

 

(Baca juga: Mencintaimu tidak Serumit Menulis Skripsi)

 

            Suatu ketika aku diundang oleh temanku untuk pergi pesta pernikahan temannya di sebuah hotel yang megah dan mahal. Dalam perjalanan, tak sengaja aku melihat mantan dan temannya yang sedang menunggu angkot. Kebetulan tujuan kami sama. “Itu mantanmu bukan? Tanya temanku. Aku pura-pura tidak respon dan serius mengemudi mobil. “Hoe bro! Itu temanmu bukan? Tanya temanku yang kedua kalinya. Aku langsung menjawab dengan tegas dan lantang dalam mobil. “Ia itu mantanku.” Aku pelan mengemudi mobil dan memutar ke arah mereka. Aku dan temanku langsung menyapa mereka dan menawarkan mereka naik dalam mobil. Tanpa pikir panjang mereka langsung meng-ia-kan dan duduk di kursi belakang.

            Dalam perjalanan temanku sengaja memutar lagu “Mantan apa kabarmu.” Aku pura-pura menoleh ke belakang dan melempar senyum pada mantanku “Bestie.” Untung baik Bestie merespon dengan baik dan memberi senyuman balasan yang membuatku mengingat kembali masa lalu pada saat bersamanya dulu. Entahlahh, itu sudah berlalu.


(Baca juga: Rasa Syukur dan Keutamaan Manusia)

 

            Hampir satu jam lamanya perjalanan, akhirnya tiba juga di tempat acara. Kami langsung turun dari mobil dan pelan-pelan masuk ke dalam hotel, tempat pesta pernikahan teman dari temanku. Sesampai di dalam petugas mengantar kami berempat kekursi yang telah tersediakan. Kebetulan kami duduk bangku kedua dari depan. Waktu sudah pukul 19:00 WIB, pengantin belum kunjung datang. Menanti pengantin tiba, aku mengambil handphone dalam saku celanaku untuk membuka aplikasi game kesukaanku. Aku penasaran, karena pesan masuk whatsApp hampir duapuluh lebih. Betapa kagetnya Bestie mengirim emot “love” dalam pesan whatsApp dan mengucap kata “sayang,” bahkan meminta maaf kepadaku lewat pesan whatsApp tadi. “Mungkin Bestie merasa bersalah atau apa, sehingga dia meminta maaf kepadaku apalagi dia waktu itu move on denganku tanpa sebab. Syukurlah dia sadar, semoga tidak menyesal,”,gumamku dalam hati.

            Master of Ceremoni dalam pesta pernikahan itu meminta semua para undangan untuk berdiri dan menyaksikan pengantin yang sedang pelan-pelan masuk menuju panggung yang sudah ditatarapi dan penuh perhiasan yang indah. Sambil menyanyikan lagu “Janji Suci” yang dilantunkan oleh mempelai pria. Kami semua berdiri dan menyaksi langsung pengantin yang sedang jalan pelan ke arah panggung. Betapa kaget dan terkejut sampai-sampai saya tidak bisa berkata apa-apa dan muka merah, melihat pengantin yang sedang masuk itu. Air mataku menetes pelan pada pipi mungilku, untung saya langsung mengusap dengan tanganku supaya tamu undangan yang lain tidak melihatnya.

 

(Baca juga: Gadis tanpa Nama || Cerpen Ayu Alexandra)

 

            Karolina sebagai mempelai wanita dalam pernikahan itu yang sudah menjadi istri sah teman dari temanku. “Karolina kau biadab sekali, sampai-sampai kau pergi dariku hanya untuk menikah dengan laki-laki lain,cetusku dalam hati yang penuh tekanan dan luka. Bestie sudah mengetahui bahwa tiga tahun terakhir ini aku berpacaran dengan Karolina. “Kak bersabar ya” kata Bestie sambil memegang tanganku. Aku melemparkan senyuman manja dan memegang erat tanganya.

            Waktu terus berjalan, MC meminta untuk menyumbang satu lagu dari para undangan untuk menghibur pengantin dan para undangan. Tanpa malu-malu saya langsung berdiri dan pergi menuju panggung band. Saya menyanyikan lagu “Pergilah kasih jangan kembali lagi.” Memang lagu ini tidak cocok untuk dinyanyikan, hanya lagu itu saja yang aku tahu. Setelah aku menyanyikan lagu tersebut, pengantin wanita kelihatannya pura-pura senyum untuk menutup luka batin  dalam hatinya. Aku langsung menuju panggung pengantin dan menjabat tangan serta memeluk mereka satu persatu. “Selamat ya, semoga menjadi istri yang baik bagi suami tercintamu ini” bisikan manjaku pada telinga kanan Karolina.

 

(Baca juga: Tanah Gersangku || Puisi Cen Rian)

 

            Tak terasa waktu sudah pukul 23:15 WIB, saatnya kami kembali ke kos. Kebetulan temanku dan temanya Bestie berpacaran sudah lama, mereka pulang duluaan dari tadi dan tidak tahu entah kemana. Aku dengan Bestie menuju ke panggung pengantin dan bersalaman untuk berpamit pulang. “Terimakasih atas undangannya dan semoga langgeng selalu,” ucapanku dan Bestie kepada kedua mempelai yang sedang berbahagia. Kami langsung pamit dan berjalan menuju kemobilku. Sesampai dalam mobil, Bestie mengajakku berkencan di Kosnya. “Mungkin ini namanya cinta bersemi kembali,” suara dalam hatiku. Sebelum aku menghidupkan mesin mobil, Bestie langsung memelukku erat dan bercium manja denganku. Setelah itu kami langsung pergi menuju kosnya dengan kecepatan tinggi, sambil memutar lagu “Terima kasih Cinta.   

 

Post a Comment for "Cinta Bersemi Kembali || Cerpen Aldi Jemadut"