Tanah Gersangku || Puisi Cen Rian
Tanahku, yang gersang dalam lampu remang-remang
pembangunan yang jarang
Yang hanya gemilang di tempat yang riang
Yang tidak memikirkan rakyat yang meriang
Dalam mimpi-mimpi yang tidak terang
Tanahku yang rusak oleh oleh tangan-tangan petaka
Yang membawa duka nan lara
Untuk rakyat yang makin sengsara
Yang tidak kebagian sejahtera.
Tanahku dan bangsaku yang dijajah oleh sesama
Petinggi-petinggi dan wakil rakyat yang dilema
Antara rakyat yang sengsara atau harta dan tahta untuk
keluarga
Atau nona-nona yang menggoda dari seberang sana
Tanahku yang makin gersang oleh jiwa yang garang
Yang tidak mau perang dengan kemiskinan yang
menerjang
Yang hanya memikirkan harta yang menunjang
Kehidupan yang mendatang sehabis jatah di kursi
pandang
Tanahku yang teramat kasihan
Selalu saja jadi bahan hinaan
Oleh mereka yang jadi pilihan
Yang sangat sakit nian
Tanahku adalah darahku
Yang kupuja puji selalu
Walau hanya dalam mimpi melulu
Kenyataannya dimakan mereka yang dungu yang duduk di
bangku
Tanahku yang kaya akan pariwisata
Yang hasilnya entah kemana perginya: bisa jadi di
saku-saku mereka
Tidak dirasakan oleh rakyat yang menderita
Terbang ke alam sana, di mereka yang haus kuasa
Tanahku adalah bangsaku yang mengalir darah moyangku
Yang kujaga selalu, walau mereka mau merebut
kekayaanku
Tanahku adalah hidup matiku
Yang kudoakan selalu, agar keluargaku sejahtera selalu
Desember, 2021
Cen Rian, Saat ini Bekerja sebagai Guru di SMP N 3 Pacar, Kab. Manggarai Barat, Flores, NTT
Post a Comment for "Tanah Gersangku || Puisi Cen Rian"