Gerimis di Pelupuk Matamu || Puisi Sr. Marta Wullo, SSpS
(Sumber gambar: id.pinterest.com)
Gerimis di Bulan Januari
Kepada gerimis kutitipkan secuil kisah
Yang selalu
datang tanpa permisi
Tapi selalu
meninggalkan sebuah kenangan
Pada genangan
air yang selalu membawa
kisah itu dalam
hanyutan cerita tanpa alasan
Hembusan angin
selalu menyertai gerimis
Membasahi bumi
di bulan Januari yang masih dini
Tetesan gerimis
jatuh pada riuh rasa yang masih utuh
Dan engkaupun
masih ada dalam setiap alasan
untuk tetap berjalan saat gerimis.
Sr. Marta Wullo, SSpS
(Baca Juga: Potret Buram dari Rahim || Puisi Arnolda Elan)
Gerimis di Pelupuk Mata
Kukirimkan
sepucuk puisi indah untukmu wanita tak bersayap
Lewat jendala
kamar yang telah menampung
Banyak kisah dan cerita yang kini hanya tinggal kenangan
Cerita indah
tentang gerimis di pelupuk mata
(Baca juga: Damyan; Aku Mencari Teduh di Bola Matamu || Puisi Ayu Alexandra)
Tentang basah
yang kutemukan dalam rinai gerimis
Tentang
kata-kata yang ingin kukristalkan dalam dinginnya gerimis
Dan tentang gerimis yang sibuk melipat kenangan yang menepikan sepi
Dalam hening
kulantunkan semogaku
Pada amin yang
paling teduh
Ingin
kumemelukmu pada gerimis yang selalu menenun
rindu
Sr. Marta Wullo, SSpS
(Baca juga: Air Mata Tanda Cintaku yang Paling Tulus || Puisi Selviana Grasantia)
MencintaiMu
dalam Diam
Aku tak mengerti
sampai kapan
Aku harus
bergumul dengan rasa ini
Rasanya sulit ketika
harus menjalani
Hidup yang penuh
dengan lika-liku perjuangan
Namun bersyukur
adalah kata-kata
yang menjadi
penyedap rasa dalam hidup
Terima kasih
karena sudah bersedia
Menemaniku
hingga saat ini
Semoga
kesetiaaku pada-Mu
Terus bertumbuh
dari waktu ke waktu
Dan semoga
aminku pada-Mu
Selalu menjadi
inspirasi indah untukku
Jesus in my heart.
Oleh; Sr. Marta Wullo, SSpS. Saat ini berdomisili di Yogyakarta.
Post a Comment for "Gerimis di Pelupuk Matamu || Puisi Sr. Marta Wullo, SSpS "