Gema Panggilan Pada Bumi Pertiwi; Sebuah Coretan Hati || Puisi Sr. Patri Firtika, SSpS
(Sumber gambar: pxhere.com)
Gema Panggilan
Sebelum
tiba pada detik ini berapa purnama telah kita lewati
Menghitung
awal fajar di tepi senja
Menganyam
kasih
Menenun
harapan dalam sutra pengabdian
Hanya
sebuah gerak
Hanya
sebuah detik
Di
perjalanan panjang mengembara bersama.
Dikala
cinta melebur dalam pelayanan.
Membentang
luas tuk menyapa bumi dalam kesederhanaan.
Ketulusan
dan kerendahan hati.
Sorak-sorai
kian bersyair dalam sajak syukur.
Menggapai
sejuta kemanisan dalam cinta Allah Tritunggal.
Mendendangkan
pujian dalam kasih pengabdian.
Sebelum
usai,
Sebelum
senja meredup dan menghilang di ufuk barat.
Berlarilah tuk
menjadi mentari,
yang kian bersinar menggapai misi Tuhan.
Bersua
dalam keheningan,
Berlangkah
dalam kesederhanaan.
Berjuang
dalam ketulusan.
walaupun
kian beradu dalam era zaman.
Namun
cinta tak lekang pudar.
ketika
mimpi kian merekah,
tuk
menari dalam rahim Sang Ilahi.
Memberi
makna pada Dia yang tak tampak namun nyata.
Kala,
Bersaksi
namun bukan menghakimi
Mendengarkan
tanpa harus mempersalahkan
Merangkul
tanpa batasdan memberi tanpa menuntut.
Teruslah
berpijak, teruslah berkisah.
Berjalan
dalam tapak kemenangan
Menoreh
kisah dalam Dia sang pemilik kehidupan,
Berbuah
dalam kasih dan berharap dalam doa.
Pertiwi
Ketika
bumi berpijak dan cakrawala membentang
Menembus
lapisan jiwa yang enggan bergurau
Membalut
luka dengan seberkas harapan yang tergores
dalam
indahnya sang mempelai bumi Nusantara
Apakah
ini namanya cinta, pengorbanan atau perjuangan,
yang
mengisi setiap serpihan-serpihan hati dalam coretan kisah.
Menghapus
tetesan air mata darah dengan langkah tertatih-tatih
Memperjuangkan
kesejahteraan bumi Pertiwi
Sejenak
kuterjaga dari lamunanku
Menepis
kisah di masa silam
Mengenang
kembali ratusan tahun,
Dan
ribuan jiwa yang menata tanah airku tercinta
Indonesia,
Dimanakah
diriku saat itu
Tangisan
dan air mata kian menjadi gema sukacita dalam rintihan perjuangan
Coretan hati
Berteman
dengan sunyi
Bertabur
canda dalam kata yang tak terucap
Bernuansa
indah dan mengagumkan
Ketika
mata tak mampu memandang
Luapan
kasih dan cinta kembali merangkai melodi
Menata
hari menjadi kenangan manis
Aku
dan kisahku kian menyapa alam yang bersahabat
Bernostalgia bersama waktu, tuk memaknai kisah indah itu.
Sr. Patri Firtika, SSpS, saat ini berdomisili di Boto-Lembata.
Post a Comment for "Gema Panggilan Pada Bumi Pertiwi; Sebuah Coretan Hati || Puisi Sr. Patri Firtika, SSpS"