Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Renungan Minggu Biasa XXX || Pergilah dan Wartakan Kabar Sukacita Tuhan

(Sumber gambar: www.sarapanpagi.org)


Bacaan Injil; Markus 10:46-52

 

“Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!’

Kisah penyembuhan Bartimeus merupakan kisah yang amat menarik, bagaimana kekuatan iman mampu menyelamatkan hidup seseorang. Dengan kata lain, siapa yang mempunyai iman yang teguh akan mampu menyelsaikan persoalan hidup. Imam mampu menyembuhkan, entah itu luka karena dosa, ataupun luka karena pengalaman-pengalaman hidup yang buruk di masa lalu, yang terus membelenggu. 

Pengalaman-pegalaman itu sering kali membuat orang tidak berkembang serta membuat orang mengalami patologi sosial, seperti enggan untuk bergaul, dan selalu hidup menyendiri. Sehingga dapat menjadi pribadi yang dikucilkan dalam relasi sosial.


(Baca juga: Mahasiswa Semester V Program Filsafat STFK Ledalero Melakukan Penghijauan di Pantai Magepanda)


Dalam injil Markus ditampilkan bagaimana Bartimeus percaya bahwa Yesus mampu menggenapi dan menjawabi kerinduannya untuk melihat. Ketika Yesus keluar dari Yerikho, banyak orang berbondong-bondong mengikuti Dia. Tak ketinggalan Bartimeus juga ikut menanti rombongan dari Yesus tersebut. Memang kita ketahui bahwa Bartimeus ini adalah seorang pengemis buta yang setiap hari duduk di pinggir jalan sambil meminta belaskasih dari orang lain.

 Ketika yesus dan rombonganNya melintasi jalan tersebut, momen tersebut menjadi istimewa bagi Bartimeus. Dengan suara yang lantang ia berseru “Yesus anak Daud, kasihanilah aku!”. Dari seruan ini, kita bisa mengetahui bahwa Bartimeus sudah mengenal Yesus. Ia tahu akan kuasa dan mujizat yang pernah Yesus lakukan dipelbagai tempat.


(Baca juga: Aletheia Ledalero mengadakan Bincang Sastra Bertema; Kebijaksanaan Hidup dalam Seni Berpantun)


Kata “kasihanilah” merupakan ungkapan permohonan yang amat mendalam yang lahir dari kerendahan hati Bartimeus. Lebih dari itu, ungkapan ini didasari oleh iman yang teguh akan Yesus.  Meski ada orang yang menegornya, tetapi dengan keteguhan hatinya ia terus berteriak. Perjuangan dari bartimeus membuahkan hasil. Ia mendapatkan kesembuhan dari yesus.

Mungkin kita tidak buta secara fisik seperti Bartimues. Tetapi kita buta secara sosial. Kita enggan membatu sesama yang membutuhkan pertolongan. Kerinduan Bartimeus juga merupakan kerinduan kita. Kita yang selama ini masih buta untuk melihat dan membantu sesama. Hari ini Yesus datang dan mengampiri kita “Apa yang kau kehendaki supaya aku buat bagimu?”. Yang paling penting kita memiliki kerendahan hati untuk datang ke padaNya. Setiap orang yang setia meminta pasti Yesus akan mengambulkannya.


(Baca juga: Malam yang Sepi dan Ranjang Mulai Berbisik tentang Hujan || Antologi Puisi BD)


Lebih jauh, di saat permohonan dan kerinduan kita sudah terpenuhi, maka tugas kita yang pertama adalah mensyukurinya dan membagikan pada orang lain. Dengan cara berbuat baik sama seperti murid Yesus yang datang menghampiri Bartimeus “Kuatkahlah hatimu, berdirilah. Ia memanggil engkau”.

  Kita semua mempunyai tugas untuk membawa orang pada keselamatan. Sebagaimana Yesus lebih dulu menyelamatkan kita. Kita mewartakan kebaikan mulai dari hal-hal sederhana, mengajak mereka yang lain untuk ke Gereja, mengajak untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial di masyarakat, dll. Sebagaimana yang dikatakan oleh Timoteus dalam bait pengantar injil “Juruselamat kita Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut dan menerangi hidup kita dengan injil”. Kita diajak untuk menjadi terang untuk sesama.

Post a Comment for "Renungan Minggu Biasa XXX || Pergilah dan Wartakan Kabar Sukacita Tuhan"