Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Renungan Minggu Biasa XXIX || Menjadi Pelayan bagi Sesama

(Sumber gambar: ikodomeo.wordpress.com)


Bacaan Injil:  Markus 10:35-45

 

Menjadi orang besar dan terkemuka adalah impian dan kerinduan banyak orang. Berbagai cara yang dilakukan agar impian itu bisa tercapi. Salah satunya dengan cara mengumpulkan harta sebanyak mungkin. Kekuasaan dapat dibeli dengan uang. Ada juga orang yang mengingikan kekusaan untuk memperkaya diri. Hal semacam inilah yang mencederai makna luhur dari kekuasaan itu sendiri.

Kekuasaan atau jabatan bukan lagi dilihat sebagai pelayan bagi sesama tetapi dilihat sebagai ajang untuk memperkaya diri. Persaingan untuk memiliki jabatan besar sangatlah ketat, sebab hampir semua orang ingin mendapatkan itu. Saking ketatnya, sebagai orang menghalalkan segala cara. Jika gagal bersaing, maka jabatan itu dengan sendirinya akan diambil oleh orang lain.

(Baca juga: Serah-Terima-Kepengurusan-Paguyuban Fraters SVD Manggarai)

Penginjil Markus hari ini menampilkan kisah yang menarik, dimana Yakobus dan Yohanes bertanya kepada Yesus tentang siapa yang akan duduk di sebelah kanan dan kiri Yesus “Perkenankan kami ini duduk dalam kemuliaanMu kelak, seorang di sebalah kanan-Mu dan seorang di sebelah kiri-Mu”. Hal serupa juga dalam Markus 9:33-37, dimana para murid Yesus bertengkar tentang siapa yang paling terbesar di antara mereka.

Permintaan dari Yakobus dan Yohanes lahir dari pemikiran betapa enaknya menjadi orang nomor dua dan tiga dalam kepemimpinan Yesus. Tetapi Yesus menjawab mereka “Tetapi hal duduk di sebelah kanan dan kiriKu, aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan”.

Yakobus dan Yohanes merasa diri, merekalah yang pantas mendapatkan jabatan itu, sebab mereka sudah setia mengikuti Yesus. Mereka menjalankan semua tugas yang diembankan oleh Yesus. Tetapi Yesus mengatakan, “Barang siapa ingin menjadi besar di antaramu hendaklah ia menjadi seorang pelayan”.

(Baca juga: Renungan-Minggu-Biasa-XXVIII-Juallahmu dan Ikutlah Aku)

Hampir pasti peristiwa yang dialami oleh keduabelas murid lebih khusus oleh Yakobus dan Yohanes terjadi juga dalam kehidupan kita. Kita ingin menjadi penguasa dan terkemuka di masyarakat. Berbagai cara kita lakukan untuk mendapatkan jabatan itu, ada yang menggunakan uang ada juga yang memakai sistem kolega. Tetapi sudah sejauh mana kita memaknai jabatan itu sebagai pelayan bagi sesama?

 Penginjil hari ini seretak menyadarkan kita bahwa menjadi seorang pemimpin berarti menjadi seorang pelayan bagi sesama. Sebagaimana Yesus lebih dulu melayani kita. Melayani mulai dari hal-hal sederhana membatu mereka yang membutuhkan pertolongan, dan menjalankan tugas yang diembankan dengan sungguh-sungguh. Jangan pernah menjadikan uang atau imbalan sebagai target dalam pelayanan. Sebab Tuhan telah menyediakan imbalan yang terbesar di surga.

Post a Comment for "Renungan Minggu Biasa XXIX || Menjadi Pelayan bagi Sesama"