Kita Menjadi Asing setelah Puas Saling Melukai || Puisi Ocha
(Sumber gambar: www.pesonapengantin.my)
Akhirnya
Kita Kembali Menjadi Asing
Kau
begitu suka menenangkan semesta,
mempertemukan kita tanpa sengaja
Kau
yang selalu membubuhi segala rona senyuman
membuatkan
ruang kosong merupa kalbu yang terisikan
Entah,
sejak pertemuan antara kita seolah dunia selalu mengaminkan
Waktu
terus berlalu,
berputar
tanpa henti, menuntutku untuk terbiasa tanpamu
menekanku
untuk tak lagi mencari-cari tentangmu
membuatku
tak punya pilihan lain selain merelakanmu
Waktu
berputar, kau pun berlalu
Tenggelam
bersama orang-orang yang baru
yang
mengelilingi, mengemis padamu untuk selalu di sisimu
Aku
benar-benar hilang dari pandanganmu
tersamar
oleh bayang-bayang mereka yang menjadi baru bagimu
Beginikah
akhirnya?
setelah
jutaan detik dilalui bersama,
Meninggalkan
ribuan kenangan yang tak pernah disangka
tersimpan
rapi dalam kotak kenangan
namun,
seolah semua hanya halusinasi belaka
padahal
nyatanya semua adalah sebuah cerita indah tentang kita
waktu
tetap berlalu
Aku
sendiri di sini
Tak
ada lagi temu, karena kita hanyalah masa lalu
Tak
ada lagi ponsel berdering
Tak
ada lagi suara yang memanggil namaku dengan nyaring
kamu
telah berpaling
dan
lagi, kita kembali menjadi asing
Memeluk Luka
Teruntuk
kamu masa laluku
bagaimana
kabarmu setelah perpisahan kita
sudakah
kamu temukan seseorang
yang
bisa mencintaimu sebaik caraku?
Aku
hanya ingin menyapamu lewat aksara
mengabarkan
bahwa saat ini aku sudah berdamai dengan luka
sebuah
dimensi ruang perpisahan.
Telah
mengantarkan aku pada titik kedewasaan
membuatku
mengerti bahwa merelakan jauh lebih baik daripada membenci
Selamat
tinggal masa lalu
Sampai
jumpa pada pertemuan tanpa sengaja
dengan
rasa yang tidak lagi mengharapkanmu.
Dear Tuan
Di
matamu aku ingin bersemayam
menyatu
dengan air matamu
menutup,
melengkapi lelapmu.
Memaksamu
untuk membukanya
melihat
dunia yang isinya
Ya,
itu-itu saja,
Aku
ingin tidur di matamu
agar
saat kau terbangun
Akulah
yang pertama kau lihat meski aku tak mungkin ada di sisimu
menemani
dan menjagamu dari gelap dan dingin yang seram,
dari
mimpi-mimpi yang kelam
Tuan,
aku
ingin dan abadi di dalammu
agar
tak ada lagi aku
agar
tak ada lagi kamu
yang
ada hanya kita
kita
selamanya.
Oleh: Ocha. Saat ini berdomisili di Wailiti-Maumere
Post a Comment for "Kita Menjadi Asing setelah Puas Saling Melukai || Puisi Ocha"