Hujan Malam dan Kerinduan Kasih || Kumpulan Puisi Sr. Marta Wullo, SSpS
(Sumber gambar: www.kompasiana.com)
Oleh: Sr. Marta Wullo, SSpS
Rindu
Seperti
senja di langit jingga
Menorehkan
warna disetiap cerita.
menunggu
hadirnya pelangi pada rintik hujan yang membasahi bumi.
Aku masih setia menunggumu di sini.
Puisi
rindu,
sengaja
aku tulis sebagai pelipur lara hatiku.
Kusematkan
namamu.
Berharap
wajahmu terlukis dalam ingatanku.
Kubaca
dan kuejakan kata demi kata
kembali
kubuka kenangan indah bersamamu
kala
itu.
Saat
mentari hadir, untuk pertama kali
dalam hiduku.
Engkau
beri aku kehangatan.
Engkau
beri aku warna dalam kehidupan.
Engkau
ajarkan aku arti dari warna hitam dan putih sebuah perjalanan.
Engkau adalah cinta pertamaku yang mengenalkan aku pada kenyataan dunia.
Tak
selamanya tanganku kau genggam terus
pada
hidup yang masih abstrak.
Namun
cintamu begitu luas,
seluas
samudera.
Merangkul
aku pada dekepan kasihmu.
Pundakmu
menjadi sandaranku ,
ketika lara datang menyapa diriku.
Veronika,
kurangkul engkau dalam bayangan rindu.
Ragamu
kini, tak mampu memelukku.
Kusampaikan
sejuta rinduku pada Tuhan.
Tolong jaga Veronikaku.
Maumere, 07 Juli 2021
Baca juga: Cinta-Terhalang-Pagar-Tuhan-Cerpen
Hujan Malam
Entah
mengapa langit pada malam ini menangis.
Sedang
tidak ada yang melukai hingga gerimis.
Hujan
yang tak diundang rintik deras tanpa irama.
Awan gelap menatap pilu seolah tahu sendu yang berlalu.
Kisah
usang yang tidak akan terulang meskipun rasa itu telah kembali datang.
Rajutan
kenangan telah hilang dari waktu yang kian usang.
cukup
saja aku berlari untuk sekedar menepi
dari
butiran-butiran bening yang jatuh
bagaikan terbuang dan terhempas dari sisi elegi.
Gemericik
suara hujan seakan menutupi suara tangisanku.
Dentuman
petir dan kilat seakan menghantam dadaku.
Segala
doa kulantunkan dikala hujan malam beradu.
Semoga ada bahagia untuk diriku setelah malam berlalu.
Baca juga: Seusai-Ekaristi-Ada-Surat-Cinta-Untuk
Karena Kasih
Dalam
relung keheningan
aku
terbuai oleh suara-Mu.
Suara
yang lembut mempesona
penuh kehangatan dan kasih.
Engkau
menyapaku dengan senyum.
Dan
mendekapkanku dengan jubah kehangatan.
Kusendengkan
telinga untuk mendengarkan suara-Mu
yang
terus bergema.
Di
lembah Hokeng
kala
itu 02 Juli 1981.
Engkau
menarik diriku untuk menjadi
Abdi-Mu yang setia
Di
tempat itu aku
hanya
bersua kata
bersama
sang waktu
bergumul dalam dan refleksi.
Banyak
kisah dan cerita
yang
tertoreh rapi pada kelender hidupku.
keringat
dan air mata
mengalir
pada kanvas kehidupanku.
tempat aku labuhkan setiap cerita.
Cinta
kekal abadi
Berpaut
bersama kasih-Mu
Berdebar
irama jiwa
bergelut
dalam kekalutan
kasih sang ilahi
Waktupun
terus berlalu
tak
terasa 40 tahun telah berlalu
aku
telah menjejaki tapak-tapak peziarah
bersama
sejuta misteri
Lembaran-lembaran
kehidupanku
menyambut
aku.
dengan
1001 harapan yang pasti.
dalam dunia fatamorgana
Tak
lekang termakan usia
tak
hilang bak lagenda
cinta
kekal abadi
nyata
dalam kesetiaan empat puluh tahun.
(Dibacakan saat pesta 40 tahun hidup membiara Sr.Helena Fewo,SSpS)
Maumere, 02 Juli 2021
Post a Comment for "Hujan Malam dan Kerinduan Kasih || Kumpulan Puisi Sr. Marta Wullo, SSpS"