Herlina; Wanita Pencipta Rindu|| Puisi BD
(Foto Pribadi Herlina)
1/// Aku masih setia mengeja namamu,
nama yang telah bertahta pada singgasana.
Mungkinkah belum sadar akan itu.
Jika demikian, aku akan berujuar lagi pada Dia.
Aku mau ingin memilikimu seutuhnya.
Itu tergantungmu,
jika aku sudah layak menjadi panggeran di
tahtamu.
2/// Pada bibir malam yang sudah pekat.
Pada embun yang sudah mencumbui langit.
Pada rasa yang buta,
aku kembali bercelik tentangmu.
Engkau terlalu sadis,
menciptakan rindu yang membuat aku gelisah.
Tak apalah,
itu bukan salahmu.
Salah kita, kita sama-sama mematung sunyi.
Membiarkan rindu itu berceceran pada langit.
3/// Dalam sujud yang berujud.
Aku bertengadah pada langit tentangmu yang terlalu
mahir menciptakan gelisah.
Lag-lagi, aku tak berdaya pada caramu.
Engkau terlalu magis,
Menghipnotis sekujur tubuhku dengan senyummu.
Sesekali aku berceloteh “Herlina, cukup sudah”
Engkau hanya tersenyum.
Engkau menggila, menciptakan tahta pada ruang
sunyi.
Herlina, cukup..!
Biarkan sisa untuk besok penyiksaan ini.
Wow🤗
ReplyDelete😀😀 pokoknya sengit ehh. Salam banyak untuk ibu Her.
DeleteHahahah,,,pasti ibu Her melayang😂😂😂terharu begitu😂😂😂
ReplyDeleteMelayang sampai tidak bisa mendarat lagi.
Delete